Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

445 Seniman Meriahkan Festival Asmat Pokman

Kompas.com - 22/11/2019, 12:17 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Sebanyak 445 seniman meriahkan Festival Asmat Pokman ke-34. Sebanyak 445 seniman ini terdiri dari 225 pengukir, 70 penganyam, 90 penari, dan 60 formasi perahu.

Festival yang berlangsung dari Kamis (21/11/2019) hingga Selasa (26/11/2019) dibuka oleh Uskup Keuskupan Agats Mgr Aloysius Murwito, OFM bersama Bupati Asmat Elisa Kambu, Kamis.

Baca juga: Wabup Asmat: Masyarakat Berharap Pembentukan Provinsi Papua Selatan Dipercepat

Ketua panitia Emerickus Sakrol mengatakan, festival ini semula dikenal Pesta Budaya Asmat. Namun, tahun ini berganti menjadi Festival Asmat Pokman.

Pokman dalam bahasa Asmat berasal dari kata pok artinya karya dan man atau ban artinya tangan.

Festival tahunan ini diawali dengan seleksi ukiran dan anyaman milik masyarakat Asmat di enam titik wilayah meliputi sejumlah distrik.

Panitia telah memilih sebanyak 225 ukiran dan 70 anyaman.

Ukiran terdiri dari enam kategori, yaitu patung kecil ukuran 0-40 cm, patung sedang ukuran 40-100 cm, dan patung besar di atas 1 meter. Ada juga patung bercerita, panel, dan tradisional.

"Juara-juara satu dari setiap kategori ukiran masuk dalam koleksi museum budaya Asmat, sementara yang lain akan dilelang," kata Erick.

Festival bertajuk "spirit on the mud" lebih istimewa karena dirangkaikan dengan perayaan 50 tahun Keuskupan Agats.

Perayaan tahun emas Keuskupan Agats akan dihadiri Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo dan Kardinal Takhta Suci Vatikan Mgr Ignatius Suharyo yang juga Uskup Agung Jakarta, Minggu (24/11/2019).

Uskup Keuskupan Agats Mgr Aloysius mengatakan, sejak awal Gereja Katolik masuk bukan untuk melepaskan diri dari adat budaya masyarakat Asmat.

Ini sebuah pandangan dan penghayatan dari Gereja Katolik yang sudah dimulai oleh para misionaris sebelumnya.

"Para misionaris mewartakan injil dengan tidak meninggalkan sama sekali nilai-nilai budaya lokal di sini," kata Mgr Aloysius dalam sambutannya.

Bupati Asmat Elisa Kambu menyampaikan terima kasih khususnya kepada Gereja Katolik yang telah menginisiasi upaya pengembangan seni budaya di Asmat, hingga akhirnya embrio seniman lokal terus tumbuh berkembang.

"Saya lihat para seniman, pengukir, makin hari makin berkembang. Ukiran yang ada juga bagus-bagus," kata Elisa.

Kapolres Asmat AKBP Andi Yoseph Enoch mengatakan, pengamanan festival tahunan yang dirangkaikan dengan perayaan 50 tahun Keuskupan Agats lebih diperketat, mengingat sejumlah tamu penting akan hadir.

Baca juga: Korban Kebakaran di Asmat Papua Bertambah, 929 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Polres Asmat menurunkan sekitar 40 personel, ditambah sekitar 20 personel dari TNI, termasuk enam personel melakukan pengamanan melekat terhadap tamu-tamu VIP.

"Kami harap seluruh masyarakat Asmat mendukung kegiatan ini, dan tepat menjaga situasi yang kondusif, karena kegiatan ini dari kita untuk kita," kata Kapolres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com