Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengatan Tawon Berujung Kematian, Siswa SD di Garut hingga Petani di Klaten Jadi Korban

Kompas.com - 22/11/2019, 07:57 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rabu (20/11/2019) sore Armi Fauzi (11) dan tiga rekannya, Saeful Ulum (12), Muhammad Rizki (11) serya Elzar (9) sedang bermain bersama.

Empat anak tersebut adalah warga Kampung Nangela, Desa Cikedokan, Kecamatan Bayongbong, Garut.

Sore itu mereka naik ke lantai satu sebuah masjid. Mereka berencana untuk membongkar sarang tawon di atap salah satu rumah warga.

Selama ini mereka merasa keberadaan sarang tawon tersebut meresahkan warga sekitar.

Untuk melindungi diri, empat anak tersebut membawa kayu panjang dan kardus untuk menutupi kepala dari sengatan tawon.

Baca juga: Cerita di Balik Siswa SD Tewas Disengat Tawon, Ingin Bongkar Sarang yang Resahkan Warga

Saat itu suasana kampung sedang sepi karena sebagian besar ibu-ibu sedang pengajian.

Dengan menggunakan kayu panjang, empat anak tersebut menyodok sarang tawon yang ada di atap rumah warga.

Tiba-tiba tawon langsung menyerang mereka. Empat anak tersebut panik. Rizki melompati jendela dan masuk ke bak mandi. Dua rekannya juga ikut melompat.

Sementara Armi tidak bisa berkutik. Ia tidak bisa melompat karena jendelanya terlalu tinggi.

Baca juga: Kronologi 4 Siswa Disengat Tawon, 1 Pelajar SD Tewas

Rizki bercerita bahwa sengatan tawon menembus kardus yang sudah mereka siapkan untuk melindungi wajah dan kepala.

“Pas ada yang tembus (kardus), kardusnya langsung dibuka, langsung kena kepala (serangan tawonnya),” ujar Rizki kepada Kompas.com, Kamis (21/11/2019).

Rizki mengaku pusing berat akibat sengatan tawon. Selain itu ia panas saat luka sengatan tawon muncul di seluruh tubuhnya.

Baca juga: 4 Siswa SD Disengat Tawon, 1 Tewas

Setelah serangan tawon selesai, empat anak tersebut sempat berkumpul di Posayandu.

Mereka kemudian diobati di Puskesmas Bayongbong.

Neni Suhaeni (60), nenek dari Rizki mengatakan di kepala cucunya ada delapan lebih luka sengatan tawon belum termasuk badan, tangan, dan kaki.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com