Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2019, 05:42 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Saat membongkar sarang tawon di salah satu rumah tetangganya, seorang bocah berusia 11 tahun di Bayongbong, Garut, meninggal dunia usai tersengat tawon, Rabu (20/11/2019). 

Korban diketahui bernama Armi Fauzi, warga Kampung Nangela, Desa Cikedokan, Bayongbong, Garut.

Berdasar keterangan yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut berawal saat korban bersama tiga orang lainnya luka-luka, yakni Saeful Ulum (12) pelajar kelas VII SMPN 2 Bayongbong, Muhammad Rizki (11) pelajar kelas VI SD Mekarsari, dan Elzar (9) pelajar kelas IV SD Samarang.

Saat itu, keempat anak yang masih duduk di sekolah dasar itu, telah mempersiapkan kayu panjang dan pelindung kepala dari kardus.

Dari keterangan Neni Suheni (60), nenek dari Rizki, keempat anak itu naik ke lantai satu masjid agar mudah menjangkau sarang.

Lalu, setelah menyodok sarang dengan kayu panjang, tawon-tawon segera keluar menyerang balik keempat anak tersebut.

“Begitu tawonnya nyerang, mereka langsung berlarian. Rizki masuk bak kamar mandi setelah melompati jendela, Armi tidak bisa melompat jendela, karena jendelanya tinggi,” ujar Neni, saat ditemui di kediamannya di Kampung Nangela, Kamis (21/11/2019).

Baca juga: 4 Siswa SD Disengat Tawon, 1 Tewas

Setelah serangan tawon itu berhenti, Armi segera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani serangkaian perawatan. Namun, nyawa Armi tidak bisa diselamatkan.

Sementara itu, Rizki juga terus mendapatkan perawatan dari dokter. Menurut Neni, saat itu ada delapan sengatan di kepala cucunya itu.

“Setelah pulang (Rizki) langsung minta ke dokter karena sakit dari sengatan tawon, di kepalanya saja ada delapan lebih luka sengatan tawon, belum di badan, tangan dan kaki,” ujar Neni.

Rizki sempat diobati di Puskesmas Bayongbong dan juga menggunakan obat-obatan tradisional, seperti dibaluri dengan cabe.

Rizki sempat menceritakan, saat itu ada tawon yang masuk ke kardus dan dirinya langsung membukanya.

“Pas ada yang tembus (kardus), kardusnya langsung dibuka, langsung kena kepala (serangan tawonnya),” ujar Rizki.

Rizki mengaku masih merasakan pusing berat di kepalanya akibat serangan tawon tersebut.

Sementara itu, Komandan Koramil Bayongbong Kapten Inf Jaja mengatakan, sarang tawon akan dibongkar oleh petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut pada Kamis (21/11/2019) malam.
“Tadi sudah ada petugas dari Dinas Damkar, katanya malam ini akan dibongkar, karena kalau siang ini tidak bisa,” ujar Jaja.

(Penulis: Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor: David Oliver Purba)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com