KOMPAS.com - Tiga orang pelajar sekolah dasar (SD) dan satu pelajar sekolah menengah pertama (SMP) warga Desa Cikedokan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, disengat tawon, Rabu (20/11/2019) sore.
Akibat kejadian itu, satu orang pelajar SD bernama Armi Fauzi (11) kelas VI SD Samarang meningal dunia, sementara tiga lainnya luka-luka yakni Saeful Ulum (12) pelajar kelas VII SMPN 2 Bayongbong, Muhammad Rizki (11) pelajar kelas VI SD Mekarsari, dan Elzar (9) pelajar kelas IV SD Samarang.
Meski sebelumnya sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Namun, nyawa Armi tidak bisa diselamatkan.
"Armi dan Elzar yang kakak beradik, dibawa ke Klinik Cisanca. Namun pada malam harinya, Armi meninggal dunia," kata Danramil Bayongbong, Kapten Inf Jaja dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: 4 Siswa SD Disengat Tawon, 1 Tewas
Nenek dari Muhammad Rizki, Neni Suhaeni (60) mengatakan, kejadian berawal saat cucunya bermain bersama teman-temannya.
Saat itu, mereka mencoba membongkar sarang tawon yang ada di bagian atap salah satu rumah warga dengan cara naik ke lantai satu masjid dengan menggunakan kayu panjang.
Begitu kayu dicolokkan pada sarang twaon, sambung Neni. Tawon-tawon tersebut pun langsung menyerang mereka.
“Begitu tawonnya nyerang, mereka langsung berlarian. Rizki masuk bak kamar mandi setelah melompati jendela, Armi tidak bisa melompat jendela, karena jendelanya tinggi,” ujarnya, saat ditemui di kediamannya di Kampung Nangela, Kamis (21/11/2019).
Baca juga: Di Balik Teror Tawon Ndas di Klaten, 9 Nyawa Melayang Sejak 2017 hingga 236 Sarang Dimusnahkan
Saat kejadian, sambung Neni, situasi di kampungnya sedang sepi dikarenakan ibu-ibu sedang mengikuti pengajian.
Setelah serangan tawon berhenti, anak-anak kemudian sempat berkumpul di posyandu, sedangkan Rizki pulang ke rumahnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan