Pengendara yang lewat biasanya membeli dan makan di tempat itu. Ada pula orang yang membeli sebagai oleh-oleh pulang ke rumah.
Aroma nangka yang dijual petani memang sangat khas dan menggoda.
Dari kejauhan 100 meter pun, orang sudah bisa mencium aroma nangka-nangka itu.
Sebastianus Raong, salah seorang penjual nangka mengatakan, pada November setiap tahun, warga di desa itu sudah mulai memanen buah nangka.
Buah-buah nangka yang sudah ranum dipetik untuk dijual.
"2 jenis nangka ini paling terkenal di Kabupaten Sikka ini. Rasanya beda dengan nangka di wilayah lain. Setiap bulan Desember, kami panen dan jual nangka-nangka ini," kata Sebastianus kepada Kompas.com, Kamis.
Ia menuturkan, dari 2 jenis nangka itu, nangka salak yang banyak diminati warga setempat dan pengguna jalan.
Nangka salak memiliki khas, yakni berdaging tebal dan rasanya manis.
Untuk itu, harga nangka salak itu beda dengan nangka bubur. Meski begitu, nangka salak masih tetap diminati banyak orang.
"Saya jual nangka ini harganya beda-beda, tergantung ukuran. Ada yang Rp 100.000, Rp 80.000 dan Rp50.000. Kalau yang sudah dipotong, harganya Rp 5.000 per potong," tutur Sebastianus.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan