Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2019, 12:54 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

AMUNTAI, KOMPAS.com - Suami dan istri di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan (Kalsel), ditangkap polisi karena nekat mencetak dan mengedarkan uang palsu.

Keduanya ditangkap atas laporan masyarakat yang resah atas maraknya peredaran uang palsu di Amuntai, HSU.

Kapolres HSU AKBP Ahmad Arif Sopian mengatakan, keduanya memiliki peran yang berbeda.

Baca juga: Edarkan Uang Palsu Senilai Rp 20,8 Juta, Pria Lansia Ditangkap

Sang suami berinisial NS (29) bertindak sebagai pencetak uang, sementara istrinya ZA (19) bertindak sebagai pengedar.

"Mereka ini punya peran masing-masing. Suaminya yang memalsukan dengan mencetak uang, istrinya yang mengedar," ujar Ahmad saat dihubungi, Kamis (21/11/2019).

Saat ditangkap di rumahnya di Desa Palampitan Hulu, Amuntai Tengah, HSU pada Rabu kemarin, polisi menemukan barang bukti uang palsu pecahan Rp100.000 dan Rp 50.000.

Selain itu, polisi juga menemukan alat cetak sebuah printer dan laptop yang digunakan untuk memalsukan uang.

Menurut Ahmad, keduanya sudah melakukan perbuatan pidana tersebut sejak 5 bulan lalu.

"Dari pengakuan tersangka, mereka memalsukan dan mengedarkan uang palsu ini sejak 5 bulan lalu. Katanya sih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Ahmad.

Ahmad mengatakan, agar tak dicurigai saat membelanjakan uang palsu di kios-kios dan warung, sang istri menggendong anak mereka yang masih kecil.

Setelah pelaku berhasil membelanjakan uang palsu tersebut, biasanya pemilik warung baru sadar bahwa uang yang diterimanya palsu.

"Istrinya yang bagian membelanjakan. Agar tak dicurigai, dia bawa anak, menggendong anak mereka yang masih kecil," kata Ahmad.

Untuk kepentingan penyidikan, keduanya kini mendekam di sel tahanan Polres HSU.

Keduanya akan dijerat Pasal 36 ayat 1 dan 3 jo Pasal 26 ayat 1 dan 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman kurungan 10 dan 15 tahun penjara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com