Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2019, 12:36 WIB
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Jalur pemandu atau guiding block bagi tunanetra di trotoar kawasan Jalan Kiai Maskur tepatnya di samping utara Taman Makam Pahlawan (TMP) Jurug Solo, Jawa Tengah, menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Ini karena guiding block itu berbentuk zig-zag.

Foto jalur khusus tunanetra berbentuk zig-zag itu diunggah di akun Instagram @_infocegatansolo dua hari lalu.

Hingga kini postingan itu sudah dilihat 4.455 kali dan mendapat 160 komentar.

Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto mengatakan, mendapat laporan tersebut dari komunitas disabilitas.

Dari laporan itu, pihaknya langsung mengecek ke lokasi dan menemukan jalur khusus penyandang tunanetra di kawasan tersebut memang berbentuk zig-zag.

"Posisi (guiding block) zig-zag. Saya kira itu sangat menyulitkan bagi kawan-kawan difabel terutama tunanetra," katanya kepada Kompas.com, di Solo, Jawa Tengah, Kamis (21/11/2019).

Baca juga: Baru Diresmikan Sri Sultan, 600 Komponen Guiding Block Pedestarian Hilang Dicuri

Trotoar tersebut, katanya, juga tidak dilengkapi ramp atau lereng landai bagi penyandang disabilitas, terutama yang menggunakan kursi roda.

Sehingga menyulitkan bagi penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda naik ke trotoar.

Sugeng juga menilai, jalur khusus tunanetra yang berbentuk zig-zag tersebut menunjukkan Pemkot Surakarta abai terhadap keberpihakan dengan penyandang disabilitas.

Keberadaan jalur khusus penyandang disabilitas merupakan amanah dari Perda Kesetaraan Difabel.

"Saya kira lebih terkesan ngerjain difabel. Karena zig-zag itu menyulitkan kawan-kawan difabel. Semestinya mumpung belum banyak dipakai diperbaiki, dibongkar ulang," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com