Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diteror Rentenir, Buruh Pabrik dan Tiga Anaknya Mengungsi di Saung Kebun

Kompas.com - 21/11/2019, 12:10 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com -  Marlina (33) seorang buruh perempuan pabrik sepatu bersama suami dan ketiga anak terpaksa tinggal di saung kebun lereng perbukitan Karangpara, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Sukabumi, Jawa Barat.

Buruh asal Surade dan keluarganya ini telah menghuni saung kebun itu lebih sebulan setelah mendapatkan izin dari pemiliknya, sejak Kamis (17/10/2019) sebulan lalu.

Saung kebun dengan model panggung utama ini berukuran sekitar 4 x 3 meter, di belakangnya terdapat lahan seluas 4 x 2 meter yang dijadikan sebagai dapur, dengan disediakan tungku berbahan kayu bakar.

Sebelumnya mereka tinggal mengontrak di rumah petak di wilayah Desa Sirnaresmi kecamatan setempat.

Baca juga: Ini Pengakuan Penjual Pulsa yang Cetak Uang Palsu untuk Bayar Utang ke Rentenir

Diteror rentenir

Namun pada Rabu (16/10/2019) sore lalu, permasalahan besar menimpanya. Bahkan dia sempat mendapatkan perlakuan kasar saat dibawa ke rumah seorang diduga rentenir.

Masalah itu berawal saat seorang pemberi pinjaman uang atau rentenir dan sejumlah orang dari lembaga pinjaman uang nyaris bersamaan menagih utang ke rumah kontrakannya.

Nahasnya lagi satu unit televisi LED ukuran 22 inch dengan receiver dan dua unit handphone raib dari dalam rumahnya.

Padahal hari itu juga, Marlina dan suaminya Dede Sandi (34) sedang mengemas perlengkapan rumah tangganya. Mereka sedang pindahan kontrakan sekitar 100 meter dari rumah kontrakan sebelumnya.

Rumah kontrakannya akan diisi keponakan pemilik rumah. Makanya sejak dikasih tahu mereka mencari kontrakan baru dan dapat di sekitar belakang kontrakan lama.

Baca juga: Fakta Doni Jualan Mi Setan dengan Penghasilan Rp 10 Juta Per Hari, Ikut Kejar Paket C hingga Pernah Terjebak Rentenir

Diancam dilaporkan ke polisi

Penagih utang meminta agar ia melunasi sebagian utangnya malam itu juga. Bahkan satu di antara penagih utang dari perorangan yang juga tetangganya akan melaporkan ke polisi.

"Saya ditagih utang, dan diancam akan dilaporkan ke polisi. Karena kami dituding akan kabur. Padahal kami sedang pindahan ke kontrakan baru," ungkap Marlina didampingi suaminya Dede Sandi saat ditemui Kompas.com di saung kebun, Rabu (20/11/2019) petang.

Dia menuturkan pada malam itu pun suaminya langsung berupaya mencari pinjaman uang kepada kerabat atau siapapun. 

Namun karena lama tidak pulang juga ke rumah, sedangkan para penagih itu terus menekan, dia pun keluar ruman untuk berusaha mencari pinjaman uang.

"Sebenarnya suami saya sudah bolak-balik ke rumah, dan menjelaskan belum berhasil dan kami meminta keringanan. Tapi tidak bisa, akhirnya saya pun keluar rumah untuk mencari pinjaman uang," tuturnya.

Baca juga: Marak Praktik Rentenir, Ini Harapan Kang Emil terhadap Perbankan

Televisi dan dua handphone hilang

Namun, suaminya Dede menimpali, saat dia pulang ke rumahnya lagi, ternyata para penagih utang sudah tidak ada di rumah. Begitu juga istrinya tidak ada di dalam rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com