Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2019, 12:08 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com — Sebelum penyakit glaukoma menyerang kedua matanya, Martono merupakan sosok kakek yang tangguh.

Dengan mengayuh sepeda bututnya, berkeliling ruas jalan protokol di Kota Madiun, Jawa Timur, untuk menjajakan makanan ringan.

Namun, semenjak mengidap glaukoma pada kedua matanya, Martono hanya mangkal di depan minimarket di Jalan Cokroaminoto, mulai habis isya hingga tengah malam.

Bahkan untuk berjualan, dia ditemani sang istri, Sriyati. Sriyati menemani suaminya itu menuntun sepeda dari rumahnya di Jalan Sawo Barat, Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman hingga ke tempat mangkal berjualan.

“Istri saya yang menuntun sepedanya membawa kotak berisi makanan ringan dari rumah ke tempat jualan. Sementara saya mengikutinya dari belakang,” kata Martono kepada Kompas.com, Rabu (20/11/2019) malam.

Baca juga: Cerita Kakek Handoyo Pernah Antar Kiriman Pos dengan Jalan Kaki Puluhan Kilometer

Kotak kayu berukuran 1 meter x 60 cm milik Martono, yang berisi aneka makanan ringan mulai dari marning, opak, keripik tempe, kerupuk, emping, dibanderol seharga Rp Rp 1.000 hingga Rp 15.000.

Warga yang datang membeli banyak tidak menawar karena merasa kasihan dengan kondisi Martono bersama istrinya.

Bila sepi pembeli, Martono bersama istrinya hanya mendapatkan keuntungan Rp 5.000. Tapi bila ramai pembeli Martono bisa meraup untung Rp 20.000.

Meski hanya mendapatkan untung pas-pasan, tak menyurutkan pasutri ini berjualan.

Baca juga: 2 Tahun Menderita Penyakit Aneh di Mulut, Yusuf Akhirnya Dirujuk ke RS Bali

Bagi dia, selain mencari rejeki, berjualan makanan ringan dapat mengurangi rasa sakit pada kedua matanya.

“Kalau saya di rumah merasakan sakit mata saya. Kalau di sini bertemu teman dan guru maka senang menjadi obatnya,” ungkap Martono.

Sriyati, istri Martono mengaku sejak suaminya terserang glaukoma, tak membolehkan berjualan keliling Kota Madiun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com