Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2019, 12:02 WIB
Dian Ade Permana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Berdasarkan Data Operasi Timbang 2018, balita yang mengalami stunting di Kota Salatiga mencapai 1.660 balita, dari jumlah balita di Salatiga yang mencapai 10.656 balita

Meski angka ini lebih kecil dari angka stunting di Jawa Tengah yang mencapai 31,2 persen, Dinas Kesehatan Kota Salatiga tetap berupaya mencegah kelahiran stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Siti Zuraida mengatakan, dari jumlah tersebut, ada kasus yang sudah tertangani dan pertumbuhan balita menjadi normal.

"Dari hasil Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau yang disebut e- PPGBM pada Juli 2019, diketahui angka stunting sebesar 11,66 persen. Jadi bisa diasumsikan ada sekitar 4,09 persen yang tertangani," ujar Siti, dalam acara Bimtek Program Pendidikan Stunting, Inklusi, dan Literasi Anak Usia Dini di Gedung Korpri Salatiga, Kamis (21/11/2019).

Baca juga: Jabar Buatkan Beberapa Program untuk Turunkan Angka Stunting

Siti mengatakan, data stunting adalah data yang dinamis sehingga bisa berubah setiap waktu sesuai dengan perkembangan status gizi balita.

"Karenanya selain pendampingan dari program pemerintah, perlu pola asuh yang tepat agar kasus stunting ini dapat terus ditekan. Mulai dari masa kehamilan, kelahiran, sampai balita. Kalau dari pemerintah, sejak usia remaja putri sudah ada pendampingan mengenai reproduksi," ujar dia.

Penuntasan kasus stunting dimulai dari regulasi, yakni penyusunan Peraturan Wali Kota (Perwali) Salatiga tentang Penanggulangan Stunting dan pembuatan aplikasi Sistem Informasi Monitoring Bayi Lahir Pendek.

Menurut Siti, tantangan dari penuntasan stunting adalah minimnya peserta kelas ibu hamil, pengetahuan mengenai gizi yang masih kurang, pola asuh pemberian makanan tambahan pendamping ASI yang masih kurang, serta faktor anemia.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Salatiga, Titik Kirnaningsih mengatakan, kunci utama pengentasan stunting pada ibu hamil, salah satunya asupan gizi seimbang.

"Periksakan kesehatan secara rutin, asupan gizi yang seimbang, serta imunisasi lengkap," ujar dia.

Baca juga: Pemerintah Beri Penghargaan kepada 10 Tokoh Pencegahan Stunting

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com