Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Theresia, Nenek 70 Tahun yang Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Bekas Toilet

Kompas.com - 21/11/2019, 11:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Hidup sebatang kara dan tinggal di bekas toilet harus dijalani Theresia Sensi (70), warga Kelurahan Mandawat, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Flores, NTT.

Kondisi tersebut dijalani sejak rumahnya mulai rusak dan tak lagi layak untuk ditinggali. Dirinya lalu memutuskan untuk pindah ke bekas MCK di kampungnya.

Di bekas toilet itulah nenek Theresia menjalani kehidupannya selama bertahun-tahun. Dirinya mengandalkan bantuan tetangga untuk bertahan hidup.

Sementara itu, Theresia berharap pemerintah segera memperbaiki rumahnya agar bisa ditinggali lagi. 

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Tanpa listrik dan tidur di papan

Di gubuk reyot bekas MCK, nenek Theresia harus hidup tanpa penerangan di dalamnya. Tak ada aliran lsitrik yang bisa membuat terang. 

Perabot rumah tangga sekali pun tidak ada. Bahkan, untuk tidur, nenek Theresia terpaksa membaringkan tubuhnya di atas papan-papan bekas.

Dinding bekas MCK itu pun sudah lapuk dimakan rayap. Atapnya juga sudah nyaris ambruk.

Nenek Theresia ungkapkan alasan mengapa dirinya memilih tinggal di bekas MCK tersebut.

"Rumah saya yang dulu sudah rusak. Makanya saya pilih tinggal di bekas MCK ini. Saya lebih nyaman di sini. Di sini saya makan tunggu orang kasih. Saya tidak bisa kerja apa-apa karena sakit," tutur nenek Theresia saat ditemui Kompas.com, Kamis (21/11/2019) pagi.

Baca juga: Derita Nenek Theresia, Tinggal di Gubuk Bekas Toilet Warga Tanpa Listrik

2. Bergantung bantuan tetangga

Sambil terbata-bata, Nenek Theresia menceritakan, dulunya ia bekerja sebagai pemulung untuk bisa beli beras.

Tetapi, sejak menderita sakit, ia sudah tidak bisa bekerja lagi. Namun, di balik penderitaannya itu, ia mengaku bersyukur karena selama ini banyak tetangga sekitar yang membantunya.

"Kalau tidak tetangga, tidak tau lagi hidup saya bagaimana," ucap nenek Theresia terbata-bata.

Baca juga: Derita Bayi Mizyan, Kulitnya seperti Plastik, Selalu Menangis Saat Mengelupas

3. Banyak ditawari untuk pindah

Nenek Theresia mengaku sudah banyak orang yang mengajak dirinya pindah dari bekas MCK itu.

Namun, dirinya menolak tawaran itu. Alasannya, Theresia enggan untuk merepotkan orang lain.

Seperti diketahui, Theresia sudah tinggal di bekas MCK itu selama bertahun-tahuan. Semenjak sakit, dirinya pun hanya bisa mengandalkan bantuan tetangga untuk sesuap nasi.

Baca juga:

4. Harap pemerintah perbaiki rumahnya

Theresia sejatinya berharap kepada pemerintah agar bisa memperbaiki rumahnya yang sudah reyot. Selain itu, pemerintah memikirkan dana untuk orang jompo.

"Saya harap ada bantuan pemerintah untuk rumah dan untuk orang tua. Itu saja," ucap nenek Theresia penuh harap.

Baca juga: Bosan Lihat Kemacetan, Buruh Bengkel Ini Merakit Helikopter Sendiri

(Penulis: Kontributor Maumere, Nansianus Taris | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com