Saat kejadian, para siswa yang sedang membuat pagar lapangan tenis berteduh di aula terbuka tersebut karena angin kencang dan hujan deras.
Sekitar pukul 14.30 WIB, aula roboh karena tertiup angin kencang.
Menurut beberapa saksi, saat kejadian kabut pekat turun di wilayah sekolah.
Baca juga: Aula SMKN 1 Miri Sragen Roboh Timbun 22 Siswa, Kegiatan Belajar Tetap Berlanjut
Sarno mengatakan, robohnya aula karena diterjang angin kencang tidak sampai mengganggu kegiatan belajar dan mengajar (KBM) siswa.
Siswa tetap masuk seperti biasa karena kerusakan fasilitas sekolah akibat angin kencang tersebut hanya terjadi di gedung aula.
"Tidak ada masalah. KBM tetap berjalan karena ruang kelas masih aman," katanya ditemui di sekolah setempat, Rabu (20/11/2019).
Ia mengatakan aula tersebut rencananya digunakan untuk kegiatan Pajak Sragen.
Namun, karena roboh, kegiatan akan dialihkan ke gedung IPHI.
Baca juga: Kesaksian Siswa Korban Robohnya Aula SMKN 1 Miri Sragen
Sebagian siswa yang dirawat di rumah sakit mengalami luka di kepala dan patah tulang.
"Karena siswa tertimbun atap, tapi pertolongannya sangat cepat. Guru dan siswa semua langsung memberikan pertolongan. Mereka langsung kita bawa ke rumah sakit," ujar kepala sekolah.
Kepala Jaga RSU Assalam Gemolong Ria Suhari mengatakan ada 14 siswa yang dibawa kke RSU Asslam.
"Ada 14 siswa yang dibawa ke sini (RSU Assalam Gemolong). Tujuh dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sragen dan tujuh rawat jalan," katanya.
Menurut Ria, siswa yang dirujuk tersebut karena mengalami luka di kepala sehingga harus dilakukan computerized tomography scan (CT scan).
"Jadi, yang luka kepala tadi perlu diperiksa menggunakan CT scan," ungkap dia.
Baca juga: Korban Robohnya Aula SMKN 1 Miri Dapat Bantuan Pengobatan dari Pemkab Sragen