Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Cerita di Balik Perjuangan Hidup Dewi | 10 Pabrik Sepatu Pilih Hengkang ke Jateng

Kompas.com - 21/11/2019, 06:48 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Berita populer nusantara kali ini diawali dengan kisah pilu Dewi yang ditinggal suami saat hamil, anak meninggal hingga dibawa paksa ojek online.

Dewi Suriani (28), Warga Maransi, Aia Pacah, Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat ini, harus menjalani hidup dengan perjuangan yang berat.

Betapa tidak, ia baru saja kehilangan anaknya Ramadhan Khalif Putra (6) yang didiagnosa dokter menderita penyakit getah bening.

Ketika Ramadhan meninggal dunia, ayah kandungnya tidak datang menjenguk, kendati dia tahu, sebab saat Dewi hamil tiga bulan ia sudah berpisah dengan suaminya.

Berita ini pun masih menjadi perhatian pembaca Kompas.com

Sementara itu, berita 10 pabrik sepetu pilih hengkang ke Jateng, ini kata Gubernur Banten juga jadi perhatian pembaca.

Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menyebut setidaknya 10 pabrik sepatu di Banten akan memindahkan pabriknya ke Jawa Tengah.

Gubernur Banten, Wahidin Halim mengaku prihatin dengan sejumlah pabrik yang akan pindah ke Jawa Tengah.

Berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

 

1. Cerita di balik perjuangan hidup Dewi

Ilustrasi bayiShutterstock Ilustrasi bayi

Dewi Suriani mungkin tak pernah menyangka ia akan menjalani perjuangan hidup yang sangat berat. Satu persatu masalah pun datang dikehidupannya.

Saat ia tengah hamil tiga bulan, Dewi sudah berpisah dengan suaminya.

"Suami saya tiba-tiba meninggalkan saya saat hamil 3 bulan. Hati saya sempat hancur, tapi saya berusaha tegar," katanya.

Untuk kehidupan sehari-hari, Dewi terpaksa kembali ke rumah orangtuanya. Biaya hidupnya dibantu orangtua hingga anaknya lahir.

Saat anaknya telah lahir, sang anak yang begitu lucu-lucunya mengalami sakit saat berusia 6 bulan dan didiagnosa dokter menderita penyakit getah bening.

Hampir selama satu minggu dirawat di RSUP, akhirnya Ramadhan menghembuskan nafas terakhir karena sakit kelenjar getah bening yang dideritanya.

"Semuanya bercampur aduk. Anak meninggal, biaya rumah sakit yang puluhan juta tidak tahu harus dicari ke mana. Saya berusaha tabah hingga akhirnya terjadi seperti ini," jelas Dewi.

Dewi tidak menyangka akhirnya kematian anaknya menjadi viral karena jenazah dibawa secara paksa dari rumah sakit oleh pengemudi ojek online yang merupakan rekan dari suami adiknya.

"Saya berusaha tabah dan ikhlas. Semuanya pasti ada hikmahnya," kata Dewi lirih.

Baca juga: Kisah Pilu Dewi: Ditinggal Suami Saat Hamil, Anak Meninggal hingga Dibawa Paksa Ojek Online

 

2. Sepuluh pabrik sepatu pilih hengkang ke Jateng

Gubernur Banten Wahidin Halim saat ditemui di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Rabu (20/11/2019).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Gubernur Banten Wahidin Halim saat ditemui di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Rabu (20/11/2019).

Tingginya upah minimum kabupaten/kota (UMK) di Banten, berdampak pada biaya produksi.

Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menyebut setidaknya 10 pabrik sepatu di Banten akan memindahkan pabriknya ke Jawa Tengah.

"UMK-nya tinggi dan UMSK (Upah Minimum Sektoral Kota) juga (tinggi)," kata Direktur Eksekutif Aprisindo Firman Bakri dihubungi Kompas.com, pekan lalu.

Menangapi hal ini, Gubernur Banten, Wahidin Halim mengaku prihatin dengan sejumlah pabrik yang akan pindah ke Jawa Tengah.

Serupa dengan Aprisindo, kata dia, pindahnya pabrik lantaran biaya produksi yang tinggi.

"Banyak yang gak sanggup, bea produksi tinggi, ekspor juga, prihatin, mangkanya kita berharap pada buruh untuk memahami kondisi sekarang," kata Wahidin Halim di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Rabu (20/11/2019).

Baca juga: 10 Pabrik Sepatu Pilih Hengkang ke Jateng, Ini Kata Gubernur Banten

 

3. Pelaku pelemperan sperma beraksi akibat telat punya pasangan

SN, pelaku pelempar sperma yang ditangkap polisi juga mengaku sebagai begal payudara yang meneror wanita di jalanan Kota Tasikmalaya, Selasa (19/11/2019).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA SN, pelaku pelempar sperma yang ditangkap polisi juga mengaku sebagai begal payudara yang meneror wanita di jalanan Kota Tasikmalaya, Selasa (19/11/2019).

Kepala Biro Psikologi Solusi Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Rikha Surtika MPsi mengatakan, SN (25), tersangka teror pelempar sperma dan begal payudara di Kota Tasikmalaya diindikasikan memiliki kejiwaan normal tapi telat memiliki pasangan.

Pelaku pun sudah kecanduan hal-hal berbau pornografi dan tak bisa berinteraksi sosial secara normal.
"Sebetulnya penyebabnya kompleks, tapi melihat dari usianya pelaku telat memiliki pasangan," katanya, Rabu (20/11/2019).

Diakuinya kalau ia baru menemukan ada kasus aneh seperti ini di Tasikmalaya.

Baca juga: Psikiater: Pelaku Pelempar Sperma Beraksi akibat Telat Punya Pasangan

 

4. Menhan Prabowo batal jadi pembicara di seminar Sesko TNI

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat bersama antara DPR dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama.
  *** Local Caption *** 

ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat bersama antara DPR dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama. *** Local Caption ***

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto yang rencananya akan menjadi pembicara di Seminar Terbuka Perwira Mahasiswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando (Sesko) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang digelar di Sesko TNI, Rabu (20/11/2019), batal untuk menghadiri seminar terbuka tersebut.

Menhan Prabowo kemudian diwakili oleh Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Bonifasius Widiyanto.

Tidak jelas alasan Prabowo batal menghadiri seminar tersebut.

"Berarti ada yang lebih penting," ujar Kasi Penum Pendam III Siliwangi Mayor Caj, Siti Suwarniningsih saat ditemui di sela-sela seminar.

Salah satu Perwira Siswa Dikreg XLVI tahun 2019 Kolonel Inf. Arifin Dahlan mengatakan, menurut informasi yang didapatnya, tidak hadirnya Prabowo dalam kesempatan tersebut dikarenakan ada panggilan Rapat Terbatas (ratas) bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau ada ratas ya, mau gimana lagi," katanya.

Baca juga: Menhan Prabowo Batal Jadi Pembicara di Seminar Sesko TNI, Ini Sebabnya

 

5. Rumah sakit gratiskan biaya pengobatan bayi yang jenazahnya dibawa ojek online

Puluhan pengemudi Ojol membawa jenazah bayi rekannya dari RSUP M Djamil Padang, Selasa (19/11/2019)Dok: Humas RSUP M Djamil Puluhan pengemudi Ojol membawa jenazah bayi rekannya dari RSUP M Djamil Padang, Selasa (19/11/2019)

Setelah viral aksi yang dilakukan pengemudi ojek online (ojol) yang membawa paksa jenazah bayi bernama M Khalif Putra (6 bulan) dari rumah sakit.

Pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumbar, akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk menggratiskan biaya pengobatan bayi Khalif.

Biaya pengobatan Khalif sebesar Rp 24 juta lebih digratiskan melalui kebijakan khusus direksi RSUP M Djamil Padang.

"Betul sudah kita gratiskan. Keluarga pasien tidak perlu lagi memikirkan biaya pengobatan yang sempat tertunggak," kata Direktur Utama RSUP M Djamil Padang, Yusirwan Yusuf yang dihubungi Kompas.com, Rabu (20/11/2019).

Yusirwan mengatakan, kebijakan tersebut diambil karena keluarga pasien berasal dari keluarga tidak mampu.

Pihak RSUP M Djamil tidak ada keinginan untuk mempersulit keluarga pasien yang tidak mampu, termasuk menahan jenazah.

Baca juga: Rumah Sakit Akhirnya Gratiskan Biaya Pengobatan Bayi yang Jenazahnya Dibawa Paksa Ojek Online

 

Sumber: KOMPAS.com (Putra Perdana, Acep Nazmudin, Irwan Nugraha, Putra Prima Perdana | Editor: Farid Assifa, David Oliver Purba, Aprilia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com