Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2019, 22:35 WIB
Labib Zamani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Kepala SMKN 1 Miri Sragen, Sarno mengatakan, robohnya aula terbuka sekolah karena diterjang angin kencang tidak sampai mengganggu kegiatan belajar dan mengajar (KBM) siswa.

Siswa tetap masuk seperti biasa karena kerusakan fasilitas sekolah akibat angin kencang tersebut hanya terjadi pada gedung aula.

"Tidak ada masalah. KBM tetap berjalan. Karena ruang kelas masih aman," katanya ditemui di sekolah setempat, Rabu (20/11/2019).

Aula terbuka sekolah dibangun pada tahun 2015. Bangunan itu berukuran 12 x 24 meter terbuat dari kayu. Aula itu, katanya, biasa digunakan untuk kegiatan pertemuan.

"Rencana besok pagi untuk kegiatan dari pajak Sragen. Tapi nanti kita alihkan di gedung IPHI," terangnya.

Baca juga: Detik-detik Aula SMKN 1 Miri Sragen Roboh Timbun 22 Siswa

Aula terbuka sekolah tersebut roboh saat hujan deras disertai angin kencang melanda Sragen.

Kejadian itu mengakibatkan 22 siswa yang sedang berteduh tertimbun reruntuhan atap aula sekolah yang roboh.

Para korban dibawa ke rumah sakit. Mereka mengalami patah tulang, luka lecet dan luka kepala.

Mereka ada yang dirawat di RSU Assalam Gemolong, RSU Islam Yakssi, RSUD Gemolong, RSUD Sragen dan RSK Kamila Utama Kartasura, Sukoharjo.

"Ada 14 siswa yang dibawa ke sini (RSU Assalam Gemolong). Tujuh dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sragen dan tujuh rawat jalan," kata Kepala Jaga RSU Assalam Gemolong, Ria Suhari.

Baca juga: Aula SMKN 1 Miri Sragen Roboh Timbun 22 Siswa, Sebagian Patah Tulang

Menurut Ria, siswa yang dirujuk tersebut karena mengalami luka di kepala sehingga harus dilakukan pemeriksaan computerized tomography scan (CT scan).

"Jadi, yang luka kepala tari perlu diperiksa menggunakan CT scan," ungkap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com