Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2019, 22:10 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Ratusan ikan mati mendadak di sejumlah kolam pembudidayaan ikan air tawar di Kampung Tugu, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kasus kematian ikan secara massal ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Setiap hari jumlah ikan yang mati bisa mencapai 10 hingga 20 ekor.

Seorang petani ikan setempat, Lukman (30), menuturkan, kematian ikan yang sedang dibudidayakannya itu diduga akibat terserang penyakit.

"Namum jenis penyakitnya apa, saya tidak tahu. Soalnya baru pertama kali terjadi dan saya alami selama mengelola usaha ini," kata Lukman, Rabu (20/11/2019).

Baca juga: Setelah 5 Penyu, Kini Ratusan Ikan Mati di Dekat PLTU Bangkulu

Dijelaskannya, ikan yang terserang penyakit "aneh" tersebut menimpa ikan nila dan lele. Rata-rata ikan yang mati tersebut kondisinya berjamur.

"Kalau di lele yang mati terdapat bintik merah, dan berubah warna menjadi kuning. Sedangkan untuk ikan Nila dipenuhi jamur," terang dia.

Akibat kematian ikan yang masif tersebut, Lukman mengaku mengalami kerugian materi, karena populasi ikan yang panen menurun hingga 20 persen. 

"Jika biasanya bisa panen 5 kuintal, sekarang turun jadi 2-3 kuintal saja. Jelas rugi secara materi. Sebelumnya dapat Rp 500.000 per kuintal sekarang anjlok jadi Rp 300.000," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kasie Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Vetenier Dislutnak Kabupaten Cianjur, Agung Rianto mengatakan, kasus kematian ikan tersebut diduga akibat penyakit aeromonas.

Aeromonas sendiri merupakan bakteri yang dapat menyebabkan kematian massal pada populasi ikan air tawar, baik ikan konsumsi maupun ikan hias.

"Muncul karena kondisi cuaca yang tidak menentu, ditambah kualitas air yang buruk," kata Agung.

Baca juga: Lima Penyu Mati Serentak di Sekitar PLTU Bengkulu, Ini Dugaan Akademisi

Sebagai langkah pencegahan dan penangulangannya, Agung menyarankan para pembudidaya ikan air tawar menaburi air kolam dengan antibiotik dicampuri bawang putih.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com