Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Aula SMKN 1 Miri Sragen Roboh Timbun 22 Siswa

Kompas.com - 20/11/2019, 21:57 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Rabu (20/11/2019) sore, siswa SMKN 1 Miri, Kabupate Sragen, Jawa Tengah, sedang membuat pagar untuk lapangan tenis. 

Pukul 14.30 WIB, hujan deras yang sertai angin kencang turun, hingga membuat sebagian siswa yang sedang membuat pagar lapangan tenis pun berteduh di aula agar tidak kebasahan.

 

Saat berteduh di aula, para siswa sudah diperingatkan oleh seorang guru pengelasan bernama Mantok, untuk tidak berteduh di sana.

Baca juga: Aula SMKN 1 Miri Sragen Roboh Timbun 22 Siswa, Sebagian Patah Tulang

Setelah diperingatkan, sebagian siswa sudah berpindah lokasi berteduh dan sebagian masih bertahan di aula.

Namun nahas, karena hujan deras yang disertai angin kencang membuat aula terbuka di SMKN 1 Miri pun roboh.

Akibatnya, 22 siswa yang sedang berteduh tertimbun reruntuhan mengalami luka, dan dilarikan ke rumah sakit. 

"Kejadiannya itu menjelang shalat ashar, hujan turun anak-anak berteduh. Hujannya sangat deras sekali. Ada saksi anak saya tanya itu katanya sampai tidak kelihatan karena kabut," kata Kepala SMKN 1 Miri, Sarno, saat ditemui di lokasi, Rabu.

Baca juga: Sekolah Ambruk di Lombok Tengah Dapat Bantuan Rp 12 Juta

Dari 22 siswa yang mengalami luka-luka tersebut, lanjutnya, tinggal 17 siswa yang dirawat di rumah sakit, sisanya dirawat jalan atau diperbolehkan pulang.

17 siswa yang mengalami luka dirawat di beberapa rumah sakit, ada yang di RSU Assalam Gemolong, RSU Islam Yakssi, RSUD Gemolong, RSUD Sragen dan RSK Kamila Utama Kartasura, Sukoharjo.

Sebagian siswa yang dirawat di rumah sakit mengalami luka di kepala dan patah tulang.

"Karena siswa tertimbun atap, tapi pertolongannya sangat cepat. Guru dan siswa semua langsung memberikan pertolongan. Mereka langsung kita bawa ke rumah sakit," ujarnya.

Baca juga: Atap Sekolah Ambruk, Murid SLB Bundaku Bekasi Mengungsi

Mengetahui adanya aula sekolah yang ambruk, Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno pun langsung meninjau ke lokasi kejadian.

Ia mengatakan, hujan lebat disertai angin kencang tersebut tidak hanya merusak aula SMKN 1 Miri, tapi juga menumbangkan pohon dan membuat rumah warga rusak, termasuk waterboom Gemolong.

"Yang paling parah ya di SMKN 1 Miri ini. Aula terbukanya roboh," katanya.

Baca juga: Tak Ingin Ada Sekolah Ambruk, Hendi Peringati Kepala Sekolah dan Kadis

Dikatakannya, aula sekolah yang roboh tersebut bukan merupakan bangunan yang digunakan untuk kegiatan.

Namun, pada saat hujan turun siswa yang sedang melakukan aktivitas pengelasan berteduh di aula.

"Karena hujan mereka berteduh. Kemudian ada angin dan ambruk secara tiba-tiba," ujarnya.

 

(Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com