Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2019, 20:20 WIB
Zakarias Demon Daton,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Bocah berusia tiga tahun berinisial MD jadi korban kekerasan ibu kandungnya berinisial MW di Samarinda, Kalimantan Timur.

Penyiksaan dilakukan secara beruntun. Hingga Sabtu (9/11/2019) malam, bocah malang ini dilarikan ke RSUD Abdul Wahab Syahranie dalam kondisi pecah bibir seperti luka bakar serta luka lebam di sekujur tubuh.

Tulang kaki kanan patah. Ia tak bisa berdiri. Bocah itu juga mengalami kekurangan gizi. Badannya kurus. Hanya kulit membalut tulang rusuk.

Saat ini korban dalam perawatan intensif tim medis.

Baca juga: Kisah Pilu Dewi: Ditinggal Suami Saat Hamil, Anak Meninggal hingga Dibawa Paksa Ojek Online

Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ulu, Ipda M Ridwan mengatakan, motif penganiayaan karena ibunya tak suka lihat sang anak karena mirip mantan suaminya.

"Setelah diinterogasi ternyata pelaku mengalami depresi saat mengingat mantan suaminya, ayah kandung dari korban," kata Ridwan di Samarinda, Rabu (20/11/2019).

Gejala depresi lainnya adalah keterangan pelaku selalu berubah-ubah saat diperiksa polisi. Pelaku juga sering mengelak.

"Dia (pelaku) bilang bibir pecah itu karena kena siram teh panas. Kemudian, kaki anaknya patah, pelaku bilang nggak tahu. Katanya, anak itu hiperaktif," jelasnya.

Hasil konsultasi ke psikolog, alasan membenci mantan suami karena saat sedang hamil korban, pasangan ini bercerai. Sejak itu ia mengalami stres berat. Kondisi itu ia bawa hingga melahirkan korban.

"Ketika lahir, dia (pelaku) lihat anaknya mirip bapaknya, dia jadi benci karena ingat mantan suaminya," jelasnya.

Saat ini Polsek Samarinda Ulu sedang mendalami kasus ini dan sudah memeriksa beberapa saksi, termasuk mantan suami pelaku atau bapak korban.

Kejadian penyiksaan itu terungkap ketika orangtua angkat korban mendatangi rumah pelaku di Jalan Antasari Samarinda.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Terbungkus Seprai, Ibu Dua Anak Ini Ingin Kerja di Toko Roti

Di sana, kedua orangtua angkat ini melihat korban terbaring lesu di lantai tanpa alas. Korban hanya menggunakan popok tanpa baju dan celana.

Badannya kurus dengan luka-luka di sekujur tubuh. Kedua orang tua angkat ini lalu membawa korban ke RSUD Abdul Wahab Syahranie dan melapor polisi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com