BENGKULU, KOMPAS.com - Sebanyak 5 penyu ditemukan mati dalam waktu berdekatan di dekat PLTU Teluk Sepang, Kota Bengkulu.
Peneliti kemudian membedah perut penyu untuk mengetahui penyebab kematian.
Ari Anggoro, dosen Kelautan Universitas Bengkulu adalah salah seorang anggota tim bedah bangkai penyu.
Ari menyebutkan, di lambung penyu tidak diketemukan indikasi yang mencurigakan. Tidak ada indikasi makanan yang tidak alamiah.
Baca juga: Setelah 5 Penyu, Kini Ratusan Ikan Mati di Dekat PLTU Bangkulu
Adapun, jenis penyu tersebut adalah penyu sisik berjenis kelamin betina yang berumur sekitar 20 tahun.
Menurut Ari, jika dilihat secara fisik, dorsal (punggung penyu) sampai bagian perut ditumbuhi teritip yang berwarna putih.
Sisik sudah mulai lepas akibat sudah membusuk.
Penyu memiliki panjang 78 sentimeter dan lebar kerapas 59 sentimeter.
"Kemudian penyu dibedah dan diambil lambung dan usus yang kemudian diteliti. Di lambung tidak ada yang mencurigakan, tidak ada indikasi makanan yang tidak alamiah," kata Ari Anggoro, Rabu (20/11/2019).
Ari Anggoro yang juga Koordinator Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun) menambahkan, di usus memang ditemukan karet berukuran 2x1,5 sentimeter, 1,5x1 sentimeter dan seng 1,5 x 1 sentimeter.
Tidak ditemukan luka atau rusak fisik pada karapas, kepala, kaki dan tangan. Banyak terdapat teritip di bagian punggung dan dada.
Meski ditemukan sejumlah plastik dan benda aneh di usus penyu, itu tidak menjadi cukup bukti sebagai penyebab utama kematian.
Hasil bedah juga terdapat beberapa jenis makanan di dalam lambung berupa kepiting, cangkang, kerang, alga, dan plastik-plastik kecil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.