Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2019, 20:06 WIB
Firmansyah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Sebanyak 5 penyu ditemukan mati dalam waktu berdekatan di dekat PLTU Teluk Sepang, Kota Bengkulu.

Peneliti kemudian membedah perut penyu untuk mengetahui penyebab kematian.

Ari Anggoro, dosen Kelautan Universitas Bengkulu adalah salah seorang anggota tim bedah bangkai penyu.

Ari menyebutkan, di lambung penyu tidak diketemukan indikasi yang mencurigakan. Tidak ada indikasi makanan yang tidak alamiah.

Baca juga: Setelah 5 Penyu, Kini Ratusan Ikan Mati di Dekat PLTU Bangkulu

Adapun, jenis penyu tersebut adalah penyu sisik berjenis kelamin betina yang berumur sekitar 20 tahun.

Menurut Ari, jika dilihat secara fisik, dorsal (punggung penyu) sampai bagian perut ditumbuhi teritip yang berwarna putih.

Sisik sudah mulai lepas akibat sudah membusuk.

Penyu memiliki panjang 78 sentimeter dan lebar kerapas 59 sentimeter.

"Kemudian penyu dibedah dan diambil lambung dan usus yang kemudian diteliti. Di lambung tidak ada yang mencurigakan, tidak ada indikasi makanan yang tidak alamiah," kata Ari Anggoro, Rabu (20/11/2019).

Ari Anggoro yang juga Koordinator Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun) menambahkan, di usus memang ditemukan karet berukuran 2x1,5 sentimeter, 1,5x1 sentimeter dan seng 1,5 x 1 sentimeter.

Tidak ditemukan luka atau rusak fisik pada karapas, kepala, kaki dan tangan. Banyak terdapat teritip di bagian punggung dan dada.

Meski ditemukan sejumlah plastik dan benda aneh di usus penyu, itu tidak menjadi cukup bukti sebagai penyebab utama kematian.

Hasil bedah juga terdapat beberapa jenis makanan di dalam lambung berupa kepiting, cangkang, kerang, alga, dan plastik-plastik kecil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com