PEKANBARU, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau masih menyelidiki kasus kematian gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) liar di areal PT Arara Abadi di wilayah Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro mengatakan, ada beberapa kemungkinan penyebab matinya gajah tersebut.
"Kemungkinan yang pertama, gajah tersebut mati secara alami. Artinya mungkin mati karena usia atau karena penyakit. Kemudian ada pihak-pihak yang tertarik mengambil sepasang gading gajah tersebut," ungkap Heru, kepada Kompas.com saat dihubungi, Rabu (20/11/2019).
Kemungkinan yang kedua, sambung dia, gajah itu mati akibat pelaku perburuan liar, yang mengincar gading gajah.
Sebab, gajah tersebut ditemukan mati dengan kondisi kepala terpotong.
Heru mengatakan, pelaku perburuan yang tidak profesional, akan memotong kepala gajah untuk mengambil gadingnya.
"Dari hasil pemeriksaan tim medis, memang tidak ditemukan tanda-tanda gajah keracunan atau terjerat. Selain itu, juga tidak ditemukan proyektil atau peluru pada tubuh gajah," kata Heru.
Baca juga: Gajah yang Mati di Areal Perusahaan Kondisi Kepala Terpotong dan Gading Hilang
Sejauh ini, BBKSDA Riau masih melakukan penyelidikan. Heru menyebut, penyelidikan turut melibatkan tim Gakkum KLHK.
"Tim sedang mengumpulkan barang bukti dan juga mengumpulkan keterangan. Jadi, kita lakukan penyelidikan apakah gajah ini mati secara alami atau memang akibat pelaku perburuan liar," terang Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.