Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Ini 6 Fakta Perempuan Tewas Terbungkus Seprai

Kompas.com - 20/11/2019, 17:27 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Meski begitu, Harjuno masih enggan memastikan penyebab kematian perempuan tersebut merupakan korban pembunuhan atau tidak.

"Belum bisa (disimpulkan korban pembunuhan). Penyebab kematiannya belum bisa kita pastikan karena belum dilakukan otopsi," tambahnya.

Baca juga: Polisi Temukan Luka Lebam pada Mayat Perempuan Terbungkus Seprai di Makassar

 

3. Polisi berhasil ungkap identitas mayat dalam seprai

Harjuno mengatakan, setelah pihaknya melakukan visum, diketahui identitas mayat tersebut bernama Jumince Sabneno (32), warga asal Desa Oelbanu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Identitas korban terkuak seusai paman Jumince yang bernama Nimuel datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

"Jenazah teridentifikasi melalui medis dengan properti yang digunakan, data primer gigi, data sekunder tahi lalat pada wajah, warna kuteks pada kuku, dan properti yang digunakan cincin baju dan anting," katanya saat konferensi pers di Aula Biddokkes, Selasa (19/11/2019) malam.

Baca juga: Identitas Mayat Terbungkus Kain Seprai Terkuak, Korban Berasal dari Kupang, Pamit Pergi Cari Kerja

 

4. Mayat mengambang di air selama delapan jam

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi

Salah satu dokter forensik yang memeriksa jasad Jumince, dr Deny Mathius, mengatakan, sebelum ditemukan di tepi sungai, Jumince diduga meninggal belum cukup sehari dengan kisaran mengambang di air selama delapan jam.

"Ditemukan 09.30 Wita. Jadi saat pemeriksaan, mayatnya kaku, kisarannya mengambang delapan jamlah," kata Deny, saat konferensi pers di aula Biddokkes Polda Sulsel, Selasa malam.

Ditubuh korban juga ditemukan beberapa luka lebam akibat kekerasan.

Luka lebam itu berada di area rahang kanan dan luka lebam di hidung dan sekitarnya. Kemudian, luka lecet geser akibat ditarik di sekitar mata kaki juga ditemukan di tubuh korban.

Baca juga: Mayat Perempuan Terbungkus Seprai Telah Mengambang Selama 8 Jam di Air

 

5. Jumince pamit cari kerja

Ilustrasishutterstock.com Ilustrasi

Sebelum ditemukan tewas terbungkus seprai, Jumince pamit dengan pamannya untuk mencari kerja di toko roti.

"Kata pamannya, dia (Jumince) baru beberapa hari tiba di Makassar dan katanya ingin cari kerja di toko roti," kata Harjuno.

Di Makassar, sambungnya, Jumince tinggal di rumah pamannya di Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Jumince merupakan seorang janda yang sudah memiliki dua anak.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Terbungkus Seprai, Ibu Dua Anak Ini Ingin Kerja di Toko Roti

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com