Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Berbahaya, Pendakian Gunung Semeru Belum Dibuka

Kompas.com - 20/11/2019, 16:03 WIB
Andi Hartik,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Jalur pendakian Gunung Semeru sampai saat ini masih belum dibuka.

Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyebutkan, masih banyak ancaman bahaya di sepanjang jalur pendakian menuju puncak tertinggi di Jawa itu.

Pendakian Gunung Semeru ditutup sejak 23 September 2019.

Saat itu, hutan di kawasan gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu terbakar.

Baca juga: Gunung Semeru Tampak Gagah Saat Bertopi Awan Lenticular

Kebakaran terus meluas dan bertahan sampai hujan mengguyur kawasan itu.

Kepala BB TNBTS John Kenedie mengatakan, berdasarkan survei jalur yang dilakukan pada 16 November 2019 lalu, masih banyak pohon tumbang dan bekas tanah longsor akibat kebakaran hutan yang melanda kawasan tersebut.

“Dari hasil survei yang dilakukan, tim menemukan beberapa titik gangguan pada jalur pendakian, di antaranya pohon tumbang jenis acacia decurent, pohon tumbang akibat terbakar, longsoran tanah dan batu di Kemlandingan Dowo dan jalur Pos 3 menuju Pos 4 arah Ranu Kumbolo,” kata John melalui keterangan tertulis, Rabu (20/11/2019).

Survei jalur itu dilakukan mulai dari pintu masuk pendakian hingga Pos Kalimati yang merupakan pos akhir sebelum pendaki menuju Puncak Mahameru.

Terdapat 15 personel yang melakukan survei jalur pendahuluan, terdiri dari personel TNBTS dan relawan Semeru.

Tim survei juga menemukan potensi longsor di beberapa titik jalur pendakian.

Kebakaran yang melanda kawasan itu membuat kondisi tanah di area tebing belum stabil.

Hal ini ditambah dengan intensitas hujan di kawasan itu yang belum intensif.

Apabila hujan lebat mengguyur kawasan itu, potensi terjadinya longsor sangat besar.

“Di beberapa titik sepanjang jalur pendakian berdasarkan pengamatan tim survei masih memiliki potensi longsor, karena posisi jalur pendakian berada pada posisi tebing dan jurang dengan kondisi ikatan tanah bekas kebakaran hutan dan kemarau panjang masih belum stabil,” kata John.

Sementara itu, sepanjang jalur pendakian dan sekitarnya, curah hujan masih sedikit.

Belum stabilnya kondisi tanah tersebut akan sangat membahayakan pengunjung apabila sewaktu-waktu hujan turun di lokasi pendakian.

Atas pertimbangan itu, pihak BB TNBTS memutuskan untuk tidak membuka jalur pendakian Gunung Semeru, meski kebakaran sudah padam.

Sebab, masih ada bahaya yang berpotensi terjadi di jalur pendakian itu.

“Berdasarkan hasil survei, maka pendakian Semeru masih ditutup sampai dengan pemberitahuan selanjutnya. Kebijakan tersebut atas pertimbangan keselamatan dan kenyamanan pengunjung itu sendiri,” kata John.

Baca juga: Ini Motif Pelaku Pelemparan Sperma dan Begal Payudara di Tasikmalaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com