TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Para korban pelemparan sperma dan pelecehan remas payudara, mengaku masih trauma meski pelaku, Sigit Nugraha (25), telah ditangkap.
Para korban sebagian besar belum berani bepergian sendiri memakai motor dan selalu pergi ke luar ditemani oleh seseorang.
"Saya masih trauma, yang lain juga sama. Meski sudah tertangkap tetap saja kejadian itu masih membayangi kita. Kita masih ada perasaan kalau kita lagi pergi sendirian takut ada kejadian seperti itu lagi," jelas LR (43), salah satu korban asal Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, yang ditemui di Mapolres Tasikmalaya, Rabu (20/11/2019).
Baca juga: Pelaku Pelemparan Sperma Tertangkap, Para Korban Terus Berdatangan ke Kantor Polisi
Namun, perasaan takut tersebut agak berkurang pasca-polisi menangkap pelaku.
Bahkan, LR selama ini ketika sedang berada di rumah sendirian, selalu dihantui wajah pelaku.
Dirinya masih merasa khawatir apabila pelaku tiba-tiba menyambangi rumahnya dan melakukan hal sama kepadanya, seperti kejadian yang dialaminya di pinggir jalan.
"Kalau di rumah sendirian saja, masih suka ada terbayang-bayang kejadian itu," ujar dia.
Meski demikian, LR bersama korban lainnya sangat mengapresiasi kinerja Polres Tasikmalaya Kota yang bergerak cepat menangkap pelaku.
Hal ini membuat rasa aman dan nyaman bagi wasyarakat Kota Tasikmalaya lainnya juga rasa trauma para korban terobati.
Hal sama diungkapkan DB (17), korban remas payudara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.