Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moncer di Pasar Internasional, Ekspor Pertanian di Jateng Tembus Rp 35 Miliar

Kompas.com - 19/11/2019, 15:57 WIB
Riska Farasonalia,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas ekspor aneka hasil pertanian Jateng ke sejumlah negara di dunia.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 283 ton hasil pertanian diekspor dengan nilai ekonominya mencapai Rp 35 miliar.

Diketahui potensi pertanian Jawa Tengah sedang menggeliat di pasar Internasional. Berbagai produk hasil pertanian Jateng tersebut mulai moncer dan dilirik oleh masyarakat dunia.

Aneka ragam hasil pertanian yang diekspor tersebut di antaranya Porang, Edamame, bungkil, minyak kapok, sarang walet, cengkeh, kopi, biji pinang, dan produk lainnya.

Sementara tujuan ekspornya antara lain Belanda, Tiongkok, Jepang, Amerika, dan Iran.

Bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Ganjar melepas ekspor hasil pertanian Jateng itu di Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang, Selasa (19/11/2019).

Pelepasan ekspor dilakukan simbolik dengan memecahkan kendi berisi air disertai doa bersama.

"Hari ini sangat membanggakan, dari Jateng kita ekspor produk pertanian hampir ke seluruh dunia. Dalam persiapan sangat singkat, Pak Ganjar mampu menjadi contoh peningkatan ekspor di Indonesia. Saya berharap daerah lain dapat melakukan hal yang sama," kata Syahrul, dalam rilis yang diterima, Selasa.

Baca juga: Perintah Jokowi Tak Dilaksanakan Ganjar, Petani Kendeng Datangi Istana

Syahrul menjelaskan, ekspor hasil pertanian memang harus digenjot. Komoditas pertanian Indonesia harus menjadi komoditas yang diperdagangkan secara internasional.

"Mari kita lebih banyak bicara ekspor dan mengajak semua pihak dalam rangka gerakan tiga kali. Gerakan ini tidak mudah, membutuhkan upaya keras dari semua pihak. Sekarang tinggal membutuhkan kemauan, semangat, dan kebersamaan antar semua pihak," ujar dia.

Di lain sisi, Ganjar mengatakan, potensi pertanian di Jawa Tengah cukup besar. Bahkan banyak potensi itu sudah moncer di pasar internasional.

"Kami sudah mendapat fasilitas dari Kementan yang sangat bagus. Ada aplikasi yang dapat dibaca secara real time tentang potensi ekspor pertanian Jateng. Tugas saya adalah melakukan sosialisasi kepada kabupaten/kota untuk mengoptimalkan potensi itu," kata Ganjar.

Selama ini, lanjut Ganjar, potensi pertanian Jateng banyak yang belum dikelola dengan baik.

Padahal, banyak hal yang biasanya dianggap sepele ternyata laku di pasar ekspor.

Misalnya daun sirsak kering, tokek, ular, bunga melati, yang ternyata bisa diekspor.

Ganjar juga akan menugaskan dinas teknis untuk membantu petani agar komoditasnya bisa masuk standar ekspor.

Baca juga: Ganjar Terpukau dengan Aksi Karisma, Atlet Difabel Peraih Emas

 

Jika sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah mencarikan pasar dan juga mempertimbangkan kuantitas yang dibutuhkan.

"Selain itu saya berharap, yang diekspor tidak hanya bahan mentah, melainkan sudah menjadi olahan. Nanti akan kita undang investor untuk mengolah itu. Saat ini sudah ada (pengolahan), namun skalanya masih kecil," ucap Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com