Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Habiba, Jalan Kaki 1 Kilometer untuk Dapatkan Air Bersih

Kompas.com - 19/11/2019, 10:21 WIB
Markus Makur,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Habiba (53), seorang warga Kampung Ende, Desa Bea Ngencung, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus berjalan kaki sepanjang 1 kilometer untuk mendapatkan air bersih

Dengan membawa sejumlah jeriken, air bersih yang telah ditampungnya itu, digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti cuci pakaian dan mandi.

Mendapatkan air bersih, bukanlah perkara mudah bagi warga di pedalaman Manggarai Timur. Setiap hari, ia selalu menyusuri jalan panjang menuju sumber air.

"Setiap hari ke sini (sumber air) jalan kaki pikul jeriken air dan ember pakaian," kata Habiba saat menimba air bersih serta mencuci pakaian kepada Kompas.com, Sabtu (16/11/2019).

Baca juga: Sebagian Warga di Kediri Masih Kesulitan Air Bersih

Jeriken-jeriken air menjadi saksi bisu penderitaan warga Bea Ngencung, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur ini. Mereka tidak punya pilihan, selain harus mengambil air dari sumber mata air tersebut.

Habiba menjelaskan, ada lima kampung di desa itu yang mengambil air dari sumber itu.

"Soalnya kan di sini, sumber air bersih untuk minum dan masak itu hanya satu ini," kata Habiba.

Berdasarkan data yang diperoleh, Desa Bea Ngencung dihuni oleh 349 kepala keluarga, 851 perempuan, 728 laki-laki dan total penduduk sekitar 1.579 jiwa.

Habiba mengatakan, jika saja air itu dialirkan ke kampung menggunakan pipa, warga tidak akan kesulitan mendapatkan air bersih, karena debit air cukup besar, meskipun kemarau melanda wilayah itu.

"Harapan kami, pemerintah bangun jaringan pipa air menuju kampung kami. Kami sudah terlalu lama sengsara," ujarnya.

Harapan yang sama juga disampaikan oleh Siprianus Dabur (38), warga tetangga kampung Habiba.

Baca juga: Kekeringan di Trenggalek Meluas, 60 Desa Kesulitan Air Bersih

Menurut Dabur, pemerintah wajib hadir di tengah kesulitan warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.

 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Manggarai Timur, Yos Marto menjelaskan keluhan warga lima kampung di Desa Ngencung bakal ditindaklanjuti.

Yos menuturkan pihaknya sedang mengkaji hal-hal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan warga Desa Ngencung, terkait ketersediaan air bersih.

"Dulu Sekretaris Desa Bea Ngencung pernah bertemu PUPR Manggarai Timur agar air itu dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sistem Penyediaan air minum (SPAM). Tim kajian sudah ke lokasi mata air untuk mendata debit airnya, serta bahan-bahan yang diperlukan," jelasnya.

Marto menjelaskan, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur melalui Dinas PUPR tetap memperhatikan keluhan masyarakat di pedalaman Manggarai Timur terkait kesulitan mendapatkan air minum bersih.

"Dalam waktu dekat tim kembali ke lokasi mata air untuk mengkaji lagi agar apa yang disampaikan warga tersebut bisa terwujud di waktu akan datang," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com