Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Tersangka Bom Bunuh Diri di Medan, Latihan Berkuda dan Memanah hingga Tak Hapal Pancasila

Kompas.com - 19/11/2019, 09:29 WIB
Rachmawati

Editor

Sementara Andri, anak keduanya diduga telah melarikan diri sejak Rabu malam.

Rudi memiliki lima orang anak. Yang tidak terlibat peritiwa itu hanya anak sulung dan anak bungsunya.

"Kalau sedih ya sedihlah. Kalau salah ya dihukum, kalau tak salah ya jangan dihukumlah. Saya bilang, kok gini kalian. Bapak kan nyuruh ngaji bagus-bagus, masak kayak gini, kami enggak tahu katanya," ungkapnya.

Baca juga: Fakta 3 Saudara Sekandung di Belawan Terduga Teroris Bom Medan: Nyuruh Ngaji Bagus-bagus, Kok kayak Gini...

 

3. Dua perakit bom ditembak mati polisi

Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan dua orang perakit bom bunuh diri di Medan di tembak mati di Hamparan Perak, Deli Serdang pada 16 November 2019 lalu.

Mereka terpaksa ditembak karena salah satu tersangka terduga teroris menyabet petugas dengan pisau serta menyerang dengan air softgun.

Saat itu ada empat orang yang disergap polisi. Tiga orang orang berhasil dilumpuhkan dan satu orang berhasil melarikan diri.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan dua orang yang merakit bom yang dililit di pinggang RMN adalah NP dan K alias Khoir.

"Khusus untuk dua orang yang meninggal dunia (NP dan K) mempunyai kualifikasi merakit bom. Dua orang ini pembuat bom untuk RMN yang digunakan untuk aksi terorisme di Mapolresta Medan," kata Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).

Baca juga: Polisi Bekuk Bendahara dan 2 Perakit Bom Kelompok Teroris di Medan

 

4. Amankan 26 tersangka

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menunjukkan barang bukti saat jumpa pers pengungkapan terorisme di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/10/2019).KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menunjukkan barang bukti saat jumpa pers pengungkapan terorisme di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan 23 tersangka diduga terkait dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah ( JAD) pimpinan Y alias Yasir alias Anto.

Selain itu, seluruh tersangka berbaiat ke pimpinan ISIS dan dan pernah melakukan latihan militer di Gunung Sibayak, Karo, Sumatera Utara.

Tersangka lain yang ditangkap, termasuk Y, selaku pimpinan kelompok tersebut. Kemudian, ada pula istri RMN, dengan inisial DA, yang ditangkap.

Para tersangka lainnya yaitu, MAI, MN, AL, AS, F, S (perempuan), DH alias Abu Said, KS alias Abu Munsir, S, S, Z, MFJ, SS, W alias Yunus, DS, IF, DS alias Hendro dan AH.

Hingga Senin sore, jumlah tersangka dalam kasus bom bunuh diri di Medan capai 26 orang.

Baca juga: Dua Bom Teroris Diledakkan di Kebun Tebu, Warga Tepuk Tangan

 

5. Tidak hapal Pancasila

IlustrasiKOMPAS Ilustrasi
Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan sebagian tersangka kasus bom bunuh diri di Medan berusia 22-28 tahun.

Agus menyebut para tersangka tidak hafal lagu Indonesia Raya dan Pancasila,

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com