Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Tersangka Bom Bunuh Diri di Medan, Latihan Berkuda dan Memanah hingga Tak Hapal Pancasila

Kompas.com - 19/11/2019, 09:29 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Senin (18/11/2019), Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan polisi telah menangkap 23 tersangka terduga teroris terkait bom bunuh diri di Medan.

Dan hingga Senin sore, polisi telah mengamankan 26 tersangka kasus bom bunuh diri Medan.

Agus mengatakan penangkapan para terduga teroris merupakan pengembangan kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan oleh Rabial MN pada Rabu (13/11/2019) lalu.

Pengungkapan kasus tersebut merupakan operasi gabungan Polda Sumut, Polrestabes Medas, Polres Belawan, dan Densus 88 Polri.

Baca juga: Investigasi Lebih Lanjut, Polri Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Tak Beraksi Sendiri

Berikut fakta tersangka terduga teroris di Medan:

 

1. Latihan berkuda dan memanah di Tanag Karo

Ilustrasi kuda.Shutterstock Ilustrasi kuda.
Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan 23 tersangka terduga teroris selama ini melakukan latihan berkuda dan memanah di Tanah Karo.

Namun Agus tidak merinci tempat pelatihan mereka.

Kabupaten Tanah Karo sendiri memiliki 17 kecamatan dan 269 desa

"Sebelumnya mereka latihan juga di daerah Tanah Karo," kata Agus, Senin (18/11/2019).

Ia mengaku sempat heran dengan pola pelatihan yang dilakukan oleh jariangan teroris yang terlibat kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, karena pola pelatihannya seperti di zaman batu.

"Jangan dibalikkan ke zaman batu. Ini zaman tak bisa berhenti, bisa berkembang setiap saat, kemajuannya setiap hari, bisa berubah," katanya.

Baca juga: Kapolda Sumut: Tersangka Teroris Berlatih Berkuda dan Memanah di Tanah Karo

 

2. Melibatkan 3 saudara sekandung di Belawan

Suasana rumah Syamsudin (Syafri) setelah digeledah tim gabungan dari Polda Sumatera Utara, Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan dibantu tim Densus 88 Mabes Polri. Warga masih berkerumun di sekitar lokasi.KOMPAS.COM/DEWANTORO Suasana rumah Syamsudin (Syafri) setelah digeledah tim gabungan dari Polda Sumatera Utara, Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan dibantu tim Densus 88 Mabes Polri. Warga masih berkerumun di sekitar lokasi.
Bom bunuh diri di Polrestabes Medan sepekan lalu melibatkan tiga sudara sekandung asal Belawan.

Mereka adalah Aris (29), Andri (25), dan Fadli (23). Mereka bertiga adalah anak dari Rudi Suharto (52) warga Kecamatan Belawan, Kota Medan.

Polisi menyebut, gubuk di sebuah tambak yang dijaga Rudi digunakan oleh merakit bom bunuh diri yang meledak di Mapolrestabes Medan.

Aris dan Fadli sudah diamankan polisi pada Kamis (14/11/2019), setelah diantar oleh ayahnya ke rumah Kepala Lingkungan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com