Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Penyulingan Air Laut Rp 14 M Tak Berfungsi, Warga Pulau Ende Minum Air Asin

Kompas.com - 19/11/2019, 07:11 WIB
Nansianus Taris,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Proyek Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) atau alat penyulingan air laut menjadi air tawar di Kecamatan Pulau Ende, Kabupaten Ende, Flores, NTT yang dikerjakan tahun 2015 itu mubazir. 

Proyek itu diadakan dengan tujuan mengatasi persoalan pelik di pulau Ende, yakni air minum bersih.

Sebab, sejak nenek moyang hingga kini, warga di pulau Ende ini mengonsumsi air asin dari sumur bor. 

Tidak tanggung-tanggung, di tahun 2015, pemerintah pusat mengucurkan dana sebesar Rp 14 miliar untuk proyek penyulingan air laut menjadi tawar itu. 

Baca juga: Kisah Warga Pulau Ende, Turun Temurun Terpaksa Minum Air Sumur yang Rasanya Asin

Proyek itu tentu menjadi angin segar bagi warga. Namun, kenyataan tidak sesuai harapan warga. 

Pada tahun 2016, warga menikmati hasil dari proyek penyulingan air laut jadi air tawar ini, namun hanya sekali hingga dua kali saja.

Sesudah itu, alatnya tidak berfungsi lagi. Tanpa ada penjelasan yang masuk akal dari dinas terkait. 

Dari sebelumnya, warga sudah senang ada alat itu, semuanya kembali sedih.

Baca juga: Cerita Warga Pedalaman Ende Cari Sinyal Harus Jalan Kaki 1 Km

 

Warga terpaksa harus kembali mengangkut air tawar dari Kecamatan Nangapanda dengan perahu motor. 

Adapula, mereka membeli air kemasan di kota Ende untuk dikonsumsi. 

Hasan Runu, salah satu warga pulau Ende mengatakan dari proyek itu semua instalasi dan meteran air sudah di pasang setiap rumah. 

"Ini pipa dan meteran sudah tersambung di setiap rumah. Satu dan dua kali saja kemarin airnya jalan. Setelah itu sampai sekarang, tidak ada lagi," kata Hasan kepada Kompas.coom, Minggu (17/11/2019). 

"Alat, pipa, dan meteran ini mubazir semua." 

Baca juga: Pemkab Ende Kucurkan Rp 2 Miliar Benahi Taman Renungan Bung Karno

Kurang pasokan listrik

Gedung yang menyimpan alat penyulingan air laut menjadi air tawar yang mubazir di Pulau Ende, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende, Flores, NTT, Minggu (17/11/2019).KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Gedung yang menyimpan alat penyulingan air laut menjadi air tawar yang mubazir di Pulau Ende, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende, Flores, NTT, Minggu (17/11/2019).
Hasan menyebutkan, berdasarkan informasi dari petugas lapangan, alat penyulingan air laut itu kekurangan pasokan listrik. Sehingga mengakibatkan, alat itu tidak bisa menyedot air laut. 

Hasan mengaku sudah berharap banyak alat itu bisa terus beroperasi. Apalagi, seluruh warga sudah memasang instalasi dan meteran di setiap rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com