Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ada Penolakan, Jenazah Pelaku Bom Bunuh Diri Polresta Medan Dimakamkan Malam Hari

Kompas.com - 18/11/2019, 21:34 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Taman Pemakaman Umum (TPU) Sei Sikambing D, Jalan Gatot Subroto, Medan pada Senin malam (18/11/2019) sekitar pukul 19.15 wib mendadak ramai dengan datangnya mobil ambulan yang membawa jenazah RMN.

Pelaku bom bunuh di di Mako Polrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) pagi itu dimakamkan di tempat peristirahatan terakhir itu setelah dishalatkan di Mushola Taqwa, Jalang Jangka, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, dekat rumah keluarganya.

Pemakaman itu dihadiri oleh polisi, kepala lingkungan, masyarakat Jalan Jangka dan Jalan Mistar serta sejumlah orang yang mengenal RMN.

Selama setengah jam proses penguburan, keluarga RMN pun meninggalkan tempat.

Baca juga: Tersangka Teroris di Medan Tak Hafal Indonesia Raya dan Pancasila

Seorang pria tua berpeci dan berbaju koko warna merah maron yang disebut sebagai ayah RMN enggan diwawancarai. Wajahnya tampak sedih. Seorang pria yang mendampinginya mengatakan bahwa pria tersebut masih shock.

Kepala Lingkungan di rumah keluarga RMN di Jalan Jangka, Poetra mengatakan, jenazah RMN tiba di Mushola Taqwa sekitar pukul 18.45 WIB.

Kedatangannya di musala di dekat rumahnya itu sesuai permintaan pihak keluarga dan masyarakat. Tanpa menunda-nunda waktu, jenazah itu dishalatkan kemudian langsung dibawa ke pemakaman.

"Kebetulan dia pernah ketua remaja mesjid di situ. Musala. Mungkin kawan-kawannya atau adik-adiknya ingin dia dishalatkan di situ," katanya.

Mengenai adanya sekelompok orang yang menolak pemakaman RMN pada Senin siang tadi, Poetra mengatakan hal tersebut adalah wajar karena aksi terorisme termasuk sesuatu yang dikecam.

"Itu wajar. Kebanyakan kalau saya lihat tadi bukan warga setempat. Tapi warga tidak ada yang menolak RMN dimakamkan di sini," katanya.

Warga sangat menyayangkan tindakan RMN.

Baca juga: Polisi Bekuk Bendahara dan 2 Perakit Bom Kelompok Teroris di Medan

Poetra menambahkan, sikap masyarakat sangat menyayangkan dan kecewa terhadap jalan yang diambil RMN. Namun, masyarakat mengetahui bahwa RMN berubah setelah berumah tangga.

"Semacam didoktrin oleh keluarga istrinya yang sebelumnya ikut pengajian yang saya tak bisa mengatakannya," kata Poetra.

Oleh karena itu, dirinya mewakili keluarga RMN memohon maaf sebesar-besarnya terutama kepada korban yang terluka dan masih dirawat. Begitu juga kepada pemerintah dan masyarakat atas perbuatannya yang tidak benar.

"Semoga tidak terulang lagi khususnya di wilayah kita," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com