Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2019, 20:46 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Hingga Senin (18/11/2019) sore, jumlah tersangka dalam kasus terorisme di Medan sebanyak 26 orang.

Sebagian di antaranya masih dalam kategori usia milenial, antara 22-28 tahun.  Mereka tak hafal lagu Indonesia Raya dan Pancasila

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan hal itu usai pemusnahan dua bom dan bahan-bahan terangkai yang ditemukan di Sicanang, Belawan, di Desa Klumpang Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Senin (18/11/2019) sore.

"Saat diinterogasi, sebagian besar dari para tersangka itu tak bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya. Suruh hafal Pancasila juga enggak hafal. Ditanya cinta Indonesia, mereka diam saja," kata Kapolda Sumut kepada wartawan.

Baca juga: Polisi Bekuk Bendahara dan 2 Perakit Bom Kelompok Teroris di Medan

Agus mengungkapkan, kelompok ini berbaiat kelompok ISIS di Timur Tengah dan sudah mendeklarasikan setia terhadap pemimpin ISIS  Al Baghdadi dan penggantinya.

"Tujuan mereka adalah ingin mendirikan negera sendiri dan juga ingin menunjukkan eksistensinya" kata Agus.

Menurutnya, polisi juga masih terus melakukan pengembangan terhadap jaringan yang diketahui telah beberapa kali melakukan pelatihan di Kabupaten Tanah Karo itu.

Apalagi, dengan tertangkapnya C yang merupakan bendahara dari kelompok jaringan ini, polisi dan Densus 88 Anti Teror juga akan menelusuri aliran uang masuk dan keluar.

Ditambahkannya, kelompok ini cukup profesional. Sebab, masing-masing dari mereka memiliki peran berbeda, mulai dari perekrut, perakit bom, bendahara dan eksekutor. Guru spiritual pelaku, yang juga sudah diamankan diduga kuat sebagai perekrut.

"Mereka kemudian diduga dipaparkan paham radikal melalui pengajian-pengajian eksklusif dan tertutup," jelas Kapolda. 

Baca juga: Dua Bom Teroris Diledakkan di Kebun Tebu, Warga Tepuk Tangan

Agus juga mengungkapkan, beberapa dari mereka juga terdeteksi mengunjungi dan berkomunikasi dengan narapidana teroris (napiter) yang mendekam di lapas-lapas di Sumut.

Begitupun, baik polisi maupun Densus 88 tak bisa menindak sembarangan sebelum para pelaku beraksi.

"Kalau mereka tak beraksi, kita juga tidak bisa melakukan penindakan. Setelah mereka melakukan aksi, kita melakukan pendalaman. Mereka ternyata berjaringan. Cukup besar," ungkapnya. 

Hingga hari ini, ini tim gabungan Densus 88 Mabes Polri dan Polda Sumatera Utara berhasil mengamankan 26 terduga teroris dari sejumlah rangkaian penangkapan di Sumatera Utara.

Dari 26 orang yang diamankan, 5 di antaranya merupakan wanita. 

 "Jadi, hingga saat ini ada 26 tersangka kita amankan. Di mana, 5 berada di Mako Brimob dan 15 berada di Polda Sumut. Untuk yang tiga lagi masih dalam pemeriksaan petugas. Dan termasuk tiga yang meninggal dunia," tambahnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com