CIANJUR, KOMPAS.com – Krisis air bersih sebagai dampak kemarau panjang masih dirasakan masyarakat di sejumlah tempat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Masyarakat pun terpaksa mencari sumber-sumber air baru karena sumur, kolam, dan bak-bak penampungan mengering sejak empat bulan terakhir.
Warga di Kampung Pasir Panjang, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaluyu bahkan harus mengais air dari lubang-lubang tanah di dasar kolam.
Baca juga: Omzet Penjual Ikan Hias Jatinegara Turun Drastis Selama Kemarau
Aktivitas tersebut dilakukan mereka sejak kolam yang biasa dipakai untuk kegiatan mandi, cuci, dan kakus (MCK) itu mengering.
Komalasari (40), warga RT 003/002 Kampung Pasir Panjang Wetan menuturkan, sudah hampir empat bulan warga memanfaatkan air dari lubang-lubang tanah tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Meski beberapa kali sudah turun hujan, tapi sumur-sumur di rumah masih kering, jadinya mengambil air dari sini,” tutur Komalasari kepada Kompas.com, Senin (18/11/2019).
Selain warga setempat, warga dari kampung lain seperti dari Pasir Panjang Kulon, Pasir Sabuk dan Sukalaksana juga mengambil air dari lubang-lubang tanah tersebut.
“Malah warga dari Kampung Pasir Sabuk yang jaraknya 1 kilometer lebih mengambil airnya juga dari sini,” kata dia.
Ia menuturkan, tiga lubang di dasar kolam itu sudah ada sejak empat tahun lalu. Awalnya hanya ada satu lubang, kemudian digali dua lubang lagi agar tidak terjadi antrian panjang saat warga mengambil air di kala musim kemarau seperti sekarang ini.
“Jadi setiap kolam ini kering saja baru bisa mengambil air dari lubang-lubang ini," ucapnya.