Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris di Sukoharjo Jualan Peralatan Dapur Secara Online

Kompas.com - 18/11/2019, 16:59 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Seorang terduga teroris berinisial I ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Minggu (17/11/2019) malam, sehari-hari berjualan peralatan rumah tangga.

I ditangkap di jalan tak jauh dari rumah kontrakannya Dukuh Jatiarum RT 002/ RW 011, Kelurahan Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu malam.

"Sehari-hari kerja jualan peralatan rumah tangga (dapur) tapi lewat secara online," kata seorang tetangga, Etik (47) saat ditemui di rumahnya, Senin (18/11/2019).

Baca juga: Polri Bantah Tudingan Skenario Penangkapan Teroris

Selain berjualan peralatan rumah tangga secara online, I juga dikenal oleh warga sekitar sebagai seorang penceramah saat pengajian atau hajatan.

I, lanjut Etik, selalu ikut kegiatan kemasyarakatan. Sehingga warga kaget mendengar I ditangkap Densus 88 karena diduga ikut jaringan terorisme.

"Iya kaget. Soalnya orangnya itu baik. Selalu ikut kegiatan masyarakat. Orangnya pintar suka mengisi pengajian. Rajin ibadah ke masjid," imbuhnya.

Terduga teroris itu sudah sekitar satu tahun tinggal di rumah kontrakan Dukuh Jatiarum. Aslinya merupakan warga Jombor, Sukoharjo. I tinggal bersama istri dan empat anaknya.

Pasca penangkapan I, istri dan empat anaknya pulang ke rumah orangtuanya di Jombor, Sukoharjo. Sehingga rumah kontrakan itu dibiarkan kosong.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Solo

Diberitakan sebelumnya, seorang terduga teroris berinisial I ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri di rumah kontrakannya Dukuh Jatiarum RT 002/ RW 011, Kelurahan Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (17/11/2019) malam.

Berdasarkan informasi dari warga sekitar, I ditangkap sehabis pulang dari menjalankan salat Isya di masjid atau tepatnya sekitar pukul 19.30 WIB.

"Ditangkap habis salat Isya. Ada empat orang yang menangkap. Semua berpakaian sipil (preman)," kata Darmadi (50), tetangga terduga teroris I ditemui di rumahnya, Senin (18/11/2019).

Darmadi mengaku, sempat ingin menanyakan alasan I ditangkap kepada petugas. Namun, Darmadi justru dilarang dan diminta untuk menjauh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com