Sumadi mengaku, kejadian ini baru kali pertamanya yang membuat warga desa setempat geger.
Sebab, selama ini, di desa tempat mereka tinggal tidak pernah terjadi konflik antara waga dengan satwa yang dilindungi. Bahkan, posisi kebun warga pun berada jauh dari hutan lindung.
"Kejadian seperti ini terakhir 50 tahun lalu. Saat itu, ada warga yang sedang mandi, kemudian diterkam oleh harimau. Baru sekarang terjadi lagi," ujarnya.
Baca juga: Ayah Kisahkan Momen Pilu Saat Anaknya Tewas Diterkam Macan Tutul
Setelah ada salah satu warga di sekitar diterkam macan tutul, Sumadi pun mengimbau kepada seluruh warganya untuk mengehentikan sementara aktifitas di sekita lokasi sampai kondisi di sekitar kebun kembali aman.
"Lebih baik hentikan sementara waktu, kita tidak ingin kejadian ini terulang lagi. Warga sudah diimbau, jangan ke sana dulu," imbuh Sumadi.
Baca juga: Lagi Berkemah, Wisatawan Taman Gunung Dempo Diterkam Harimau
Pasca kejadian adanya warga tewas diterkam macan tutul, Tim dari BKSDA Sumsel pun telah dikirimkan untuk mengetahui penyebab satwa tersebut keluar dari habitatnya.
Setelah kajian tersebut dilakukan, mereka baru akan memutuskan untuk menentukan titik yang tepat memasang jebakan kamera.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.