Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Batik Air yang Pingsan Menjalani Tes Urine, Ini Hasilnya

Kompas.com - 18/11/2019, 14:24 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah memeriksa urine Djarot Harnanto, pilot pesawat Batik Air yang pingsan dalam penerbangan Jakarta ke Kupang, Senin (18/11/2019).

"Pemeriksaannya tadi malam dan hasilnya negatif," ujar Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Yohanes Bangun, kepada Kompas.com, Senin.

Menurut Yohanes, pemeriksaan dilakukan oleh tim Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT beserta tim medis dari Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.

Baca juga: Sebelum Pingsan, Pilot Batik Air Sempat Lakukan Pendaratan Darurat

Tes urine tersebut dilakukan pada Minggu kemarin, ketika Kapolda NTT Irjen Hamidin bersama pejabat utama Polda NTT menjenguk kapten Djarot Harnanto di Rumah Sakit Siloam Kupang.

Hamidin tiba di RSU Siloam Kupang sekitar pukul 22.15 WITA dan langsung masuk ke lantai 5 RSU Siloam Kupang.

Kepala Rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang, Kompol Hery dan tim medis ikut mendampingi Kapolda NTT.

Hamidin berada di kamar perawatan sekitar 15 menit.

Sesaat setelah Kapolda berada di ruang perawatan, sejumlah anggota Bidang Dokkes Polda NTT dan Dit Resnarkoba Polda NTT pun ikut masuk ke ruang perawatan.

Saat Hamidin menjenguk, pilot sedang beristrahat dan tidur.

Hamidin hanya berkomunikasi dengan co pilot yang menjaga pilot.

Usai menjenguk pilot, Hamidin mengatakan, kedatangannya ingin mengucapkan selamat pada pilot yang bisa menyelamatkan pesawat dan ratusan penumpang.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada pilot yang bisa mendaratkan pesawat dengan sempurna dan menyelamatkan ratusan penumpang," ujar Hamidin.

Baca juga: Cerita Penumpang Batik Air Asal Kupang, Tak Tahu Jika Pilot Pingsan

Menurut Hamidin, saat dirinya datang, pilot sedang beristirahat, karena baru mengonsumsi obat.

"Saya juga ucapkan selamat kepada ratusan penumpang Batik Air yang selamat dalam insiden ini,"kata Hamidin.

Menurut Hamidin, kejadian ini merupakan kejadian luar biasa dan bukan karena kuasa manusia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com