Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

177 Gempa Susulan Terjadi Setelah Gempa Bumi di Laut Maluku

Kompas.com - 16/11/2019, 17:58 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Hasil monitoring dari Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manado menunjukan, terjadi 177 aktivitas gempa susulan setelah gempa utama magnitudo 7,1 di Laut Maluku.

Sebanyak 177 gempa susulan itu tercatat terjadi semenjak gempa utama, Kamis (14/11/2019) hingga Sabtu (16/11/2019) pukul 15.00 WITA.

Gempa susulan terbesar mencapai magnitudo 5,9 dan terkecil magnitudo 2,7. Gempa susulan yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat, terjadi sebanyak 9 kali.

Baca juga: Pasca Gempa Maluku Utara, Kondisi Ekosistem Pariwisata Terus Dipantau

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko menjelaskan, gempa bumi yang terjadi di Laut Maluku adalah tipe gempa yang didahului gempa bumi pendahuluan (foreshocks).

"Peta seismisitas Laut Maluku menunjukkan, Selasa (12/11/2019) di sekitar lokasi episenter gempa utama magnitudo 7,1, terdapat dua aktivitas gempa," ujar Edward sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi, Sabtu.

"(Gempa pendahuluan) magnitudo 4,4 dan 3,4. Ini bukti bahwa gempa di Laut Maluku itu didahului oleh aktivitas gempa pembuka," lanjut dia.

Gempa bumi tipe ini biasa juga diikuti dengan gempa bumi magnitudo kecil sebagaimana tertangkap pada hasil monitoring selama dua hari terakhir. 

 

Kompas TV Jumat (15/11/2019) dini hari menjadi malam mencekam untuk warga Ternate. Di tengah lelapnya tidur warga terbangun karena guncangan kuat akibat gempa. Peringatan dini tsunami yang sempat dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika membuat warga takut kembali ke rumah. Sebagian warga memilih mengungsi di kantor dan rumah dinas gubernur yang terletak di dataran tinggi. Mereka takut gempa susulan kembali terjadi. Karena peringatan tsunami baru dicabut pada pukul 1:45 Waktu Indonesia Barat. BMKG Provinsi Maluku Utara mengimbau agar warga tetap tenang dan tidak terpancing isu. Gempa yang berpusat di Maluku Utara juga dirasakan kuat hingga Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau Sitaro, Sulawesi Utara. Aktivitas di Pelabuhan Ulu Siau juga sempat terganggu pasca gempa yang terjadi. Warga di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara juga merasakan guncangan kuat. Kantor bupati menjadi tempat pengungsian darurat karena warga khawatir gempa susulan. Mereka menggelar karpet dan tidur di teras kantor bupati. BMKG menyatakan gempa bumi terjadi akibat pergeseran dalam lempeng Laut Maluku. BMKG mencatat hingga Jumat pagi sudah ada 9 kali gempa susulan pasca gempa utama bermagnitudo 7,1. #GempaBumi #MalukuUtara #BMKG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com