Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rute Pelarian Pembunuh Dua Agen Sapi

Kompas.com - 16/11/2019, 14:30 WIB
Tri Purna Jaya,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Mulyadi (33), pelaku pembunuhan sadis dua agen sapi di Lampung berpindah tempat beberapa kali untuk bersembunyi usai meracun dan membunuh kedua korban.

Berdasarkan keterangan kepolisian, Mulyadi pertama kabur ke daerah Lampung Utara dengan membawa mobil GranMax bernomor polisi BE 8818 IX, tiga ekor sapi dan pakaian korban.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad (Pandra) mengatakan, pelaku sempat menyuruh seorang rekannya untuk menjual sapi yang dibawa kabur tersebut.

Baca juga: Pembunuh Dua Agen Sapi Ingin Kuasai Sapi yang Dipesan

 

Namun, belum sempat terjual, Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polres Lampung Tengah sudah mengendus dan menggagalkan penjualan itu.

“Kemudian pelaku melarikan diri lagi ke Kecamatan Beringin, Kabupaten Ogan Komiring Ulu (OKU) Sumatra Selatan,” kata Pandra, Sabtu (16/11/2019).

Di lokasi ini, pelaku pembunuh Nursodik (35) dan Sukirno (38) ini sempat bersembunyi selama tiga hari. Namun, orang yang ditemui pelaku di OKU ini memintanya pergi.

Dari OKU, pelaku kemudian pergi ke Pulau Bangka menggunakan Bus Damri dan bersembunyi di perkebunan semangka milik warga di Lingkungan Bedeng Akeh, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungai Liat.

“Modus pelaku bersembunyi dengan cara bekerja di perkebunan itu. Sebelumnya, pada tahun 2005, pelaku sudah pernah di Bangka dan bekerja selama dua tahun di kebun sayuran,” kata Pandra.

Diketahui, kasus pembunuhan sadis ini terungkap saat warga menemukan jasad Nursodik di Sungai Desa Bumi Rahayu, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, pada Sabtu (2/11/2019).

Kemudian, jasad Sukirno ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi penemuan jasad Nursodik pada Minggu (3/11/2019) siang.

Baca juga: Kabur Saat Ditangkap, Pembunuh Dua Agen Sapi di Lampung Ditembak

Dari keterangan sejumlah saksi, diketahui Nursodik dan Sukirno menghilang setelah mengantarkan tiga ekor sapi ke rumah pelaku Mulyadi pada Kamis (31/10/2019) lalu.

Pembunuhan ini pun mulai menemui titik terang saat istri pelaku Mulyadi menceritakan suaminya meracuni kedua korban menggunakan kopi yang dicampur racun hama dan memukulnya menggunakan sebilah besi.

“Kedua korban lalu disuguhi kopi, tetapi ternyata sudah dicampur racun hama tikus. Setelah kopi diminum, kedua korban tidak sadarkan diri. Oleh pelaku, kedua korban dipukul menggunakan besi. Lalu jasadnya dibuang ke sungai,” kata Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah, AKP Yuda Wiranegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com