Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kembalinya Pelajar Papua ke Kota Lumpia: Ingin Lanjutkan Sekolah

Kompas.com - 16/11/2019, 13:00 WIB
Riska Farasonalia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang pelajar kelas XII SMA Santo Michael Kota Semarang, Jawa Tengah Anderson Natkime menceritakan kisahnya ketika memutuskan kembali lagi ke Semarang selepas kepulangannya dari tanah Papua.

Sebelumnya, Anderson bersama puluhan pelajar asal Papua lainnya sempat kembali ke kampung halaman saat mendengar kabar kerusuhan yang marak tersebar di sosial media beberapa waktu lalu.

“Setelah lihat di YouTube, saya kembali ke Papua, sebenarnya orang tua tidak menyarankan, tapi itu kemauan saya pribadi," kata Anderson di Kantor Gubernuran Jawa Tengah, Semarang, Jumat (15/11/2019).

"Tapi saya sadar kalau informasi yang didapat melalui sosial media tidak sesuai dengan realita di Papua,"  lanjutnya. 

Baca juga: 8 Kali Berturut-turut Terima Opini WTP, Insentif Daerah Kabupaten Semarang Ditambah

Tidak mau terprovokasi, ingin lanjut sekolah

Saat ini, Anderson mengaku masih ingin menuntaskan studinya yang belum rampung di Kota Lumpia ini.

Dia tak mau terprovokasi dengan peristiwa kerusuhan di Papua yang digembor-gemborkan di sosial media karena akan mengganggu kegiatan belajarnya.

Menurut Anderson, masyarakat di Kota Semarang rata-rata seperti Papua. Karakter orangnya ramah, baik dan setelah mengenal bisa jadi teman dekat. Bahkan sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

“Ini yang buat kami tambah nyaman, pengin di sini terus. Tapi hati kecil kami, tetap cinta Papua,” ucap pelajar asal Timika ini.

Baca juga: Pelajar Papua di Pekalongan: Kami Hidup Berdampingan dan Tolong Menolong

Betah di Semarang

Sementara itu, siswa SMK Bagimu Negeri Semarang Susan Manuaron mengaku sejak awal sudah memutuskan untuk tidak kembali ke rumahnya di Nabire, Papua Barat karena sudah merasa betah tinggal di Semarang.

Dia tak mau terpancing dengan isu-isu negatif yang berkembang pada saat itu. Bahkan, ketika diajak sepupunya yang kuliah di Semarang pun dia menolak baik-baik.

Saat ini dirinya hanya ingin fokus sekolah dan akhirnya berlima dengan rekannya satu sekolah tidak pulang ke kampung halaman.

“Di Semarang aman kan, fokus kami sekolah saja sampai selesai pengin jadi orang sukses," ujar Susan. 

"Di sini kami sudah terasa seperti Papua, kalau ketemu sesama halo kakak. Ini papua, kita mau membeda-bedakan tidak bisa.” 

Sekadar diketahui dari 217 pelajar dan mahasiswa Papua yang kembali ke Papua pasca-kerusuhan di wilayah itu, saat ini ada 107 pelajar dan mahasiswa yang telah kembali ke Kota Semarang.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Papua: Merasa Nyaman Tinggal di Gresik, Bertekad Bangun Kampung Halaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com