Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemadaman Bergilir Selama Sepekan Resahkan Warga NTB, Ini Alasan PLN

Kompas.com - 16/11/2019, 08:40 WIB
Fitri Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Pemadaman bergilir listrik PLN yang terjadi di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam sepekan terakhir membuat resah masyarakat. 

Warga bahkan menuding pemadaman bergilir itu sengaja dilakukan oleh PLN wilayah NTB. 

Akibat pemadaman bergilir, banyak aktivitas warga yang terhenti. Sehingga kerugian ekonomi pun tidak terelakkan. 

"Lagu lama, mati lampu lagi...mati lagi. Bagaimana kita kerja kalau pemadaman bergilir dan lamanya bukan main," kata Udin, seorang buruh bangunan yang mengaku gagal menuntaskan pekerjaannya karena pemadaman bergilir, Sabtu (16/11/2019).

Tak hanya Udin yang mengeluh, ibu-ibu rumah tangga juga mengeluh lantaran tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Baca juga: Kesal Ada Pemadaman Listrik Bergilir, Mahasiswa Demo PLN NTB

 

Demikian juga para pelajar di NTB yang terganggu lantaran kios foto kopi semuanya tutup karena listrik padam, WiFi sekolah padam, atau handphone padam karena tidak bisa charging. 

"Aktivitas semuanya lumpuh saat pemadaman bergilir. Di rumah saya pakai pompa listrik untuk mengambil air. Kalau ada pemadaman, untuk cuci muka saja tidak ada air karena air tampungan habis," tutur Wulan, salah satu warga kota Mataram, Sabtu. 

"Harusnya PLN sudah bisa menangani itu (pemadaman bergilir). Karena walaupun peningkatan pemakaian listrik terjadi, tapi kan pemakaiannya pasti dalam batas daya masing masing rumah, tidak akan banyak mempengaruhi daya listrik," kata Wulan.

Baca juga: Demo Pemadaman Listrik PLN, Mahasiswa Adu Jotos dengan Polisi, 1 Orang Terluka

Picu aksi demo dan protes

Pemadaman listrik bergilir selama sepekan di NTB memicu gelombang protes dan demo. 

Pada Jumat (15/11/2019), puluhan masa dari Pergerakan Mahasiswi Islam Indonesia ( PMII) turun berdemo di depan kantor PLN NTB. 

Saat demo, bentrokan antara polisi dan mahasiswa terjadi lantaran polisi menghalau peserta aksi membakar ban. 

Sebelumnya pada Kamis (14/11/2019) juga terjadi aksi mahasiswa Aliansi Masyarakat Peduli Transparansi (Amapetra) yang juga memprotes pemadaman listrik bergilir di NTB.

Chairuddin, Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Induk wilayah NTB mengaku menerima semua masukan dan kritik para peserta aksi serta protes masyarakat. 

Ia berjanji untuk segera menemukan solusi pemadaman bergilir tersebut. Ia mengaku telah menjelaskan soal pemadaman bergilir pada Pemerintah Daerah, termasuk ke Gubernur, Kapolda, Kejati dan lainnya.

"Kami telah laporkan apa yang terjadi dan kami minta dukungan serta doa masyarakat agar situasi segera pulih," kata Chairuddin, Sabtu (16/11/2019). 

Baca juga: Pasca-Black Out Listrik, Bandung Alami Pemadaman Bergilir, Ini Wilayahnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com