Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemadaman Bergilir Selama Sepekan Resahkan Warga NTB, Ini Alasan PLN

Kompas.com - 16/11/2019, 08:40 WIB
Fitri Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Alasan pemadaman bergilir

Chairuddin membantah pemadaman bergilir yang dilakukan PLN karena gempa yang mengguncang NTB pada 2018 silam.

Menurut dia, pemadaman bergilir tak ada kaitannya gempa lantaran pemadaman bergilir dilakukan sebagai upaya pemeliharaan mesin pembangkit listrik.

Pemadaman bergilir sendiri akan terjadi selama November hingga Desember 2019. 

"Kami tidak menginginkan pemadaman bergilir ini terjadi sebenarnya, tetapi kami mengambil langkah ini semata-mata karena kegiatan pemeliharaan. Dan ini memang harus kami lakukan tujuannya untuk keandalan," kata Chairuddin.

Awalnya, pemadaman bergilir dilaksanakan pada Agustus namun kemudian mundur dari jadwal lantaran banyaknya agenda kegiatan nasional. 

Baca juga: Ditolak Pemerintah Pusat, Pemadaman Bergilir di Batam Dibatalkan

Pemeliharaan PLTU dan PLTD

Sementara menurut Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah NTB Taufiq Dwi Nurcahyo, PLN tengah menggenjot perbaikan gangguan dan juga pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang yang berlokasi di Desa Taman Ayu, Lombok Barat. 

PLN juga sedang memperbaiki Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Paokmotong untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di Pulau Lombok.

Menurut dia, saat ini sistem kelistrikan Lombok memiliki daya mampu sebesar 223 MW. Beroperasinya kembali PLTD Paokmotong nantinya akan menambah pasokan daya listrik sebesar 5 Mega Watt (MW).

Dengan beban puncak mencapai 259 MW, kekurangan daya listrik akan berkurang menjadi 31 MW, dari sebelumnya 36 MW.

Saat ini jumlah pelanggan listrik di NTB mencapai angka 1,4 juta orang. 

Baca juga: Kekurangan Daya, PLN Bengkulu Lakukan Pemadaman Bergilir Selama 4 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com