Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULAR NUSANTARA] Umat Hindu di Bantul Butuh Rumah Ibadah | Ridwal Kamil Bicara soal Kolam Renang Rp 1,5 M

Kompas.com - 16/11/2019, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

Padahal semestinya segala kegiatan peribadatan termasuk doa kepada leluhur seperti yang dilakukan Utiek Suprapti, dilakukan di pura.

"Sebaiknya itu di pura supaya sesuai dengan peruntukkannya," kata Made Astra.

Ia mengatakan jumlah umat Hindu di Bantul tak mencukupi syarat untuk membuat rumah ibadah.

Dalam catatan PHDI, di Kabupaten Bantul setidaknya ada 150 penganut Hindu. Tapi di tiap desa, jumlahnya tidak sampai sepuluh orang, sementara Peraturan Bersama Menteri mensyaratkan pendirian rumah ibadah minimal didukung 90 penganut sesuai tingkat batas wilayah.

"Ya tentu jadi sulit. Karena itu ingin mendirikan rumah ibadah karena kebutuhan umatnya. Sekarang terbentur dengan jumlah umat yang tidak memenuhi persyaratan di undang-undang."

Baca juga: Fakta Upacara Piodalan di Bantul Dibubarkan Warga: Umat Hindu Butuh Rumah Ibadah

 

4. Grup kasidah berkolaborasi dengan paduan suara gereja

Saat pembukaan pesta paduan suara gerejani (pesparani) katolik I di Provinsi papua, Kota Jayapura, Kamis (14/11/2019) malam, grup kasidah Az Zahra dari Masjid Raya Jayapura tampil bersama dengan paduan suara Ave Maria Kota Jayapura dan GKI PNIEL Kotaraja.

Kedua kelompok yang mempunyai latar belakang agama berbeda menyanyikan lagu bahasa cinta, perdamaian, hingga Pancasila Rumah Kita.

Ini kali pertama kami berkolaborasi dalam sebuah kegiatan non-muslim, dan kami sangat bahagia. Inilah keberagaman yang sesungguhnya," Nurbaya, salah satu anggota kelompok Az Zahra.

Baca juga: Ketika Grup Kasidah dan Paduan Suara Gereja Berkolaborasi di Pesparani Katolik Papua

 

5. Sandiaga: beliau sarjana pertambangan

Sandiaga Salahuddin Uno Saat Mengisi Seminar di Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta Kamis (14/11/2019)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Sandiaga Salahuddin Uno Saat Mengisi Seminar di Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta Kamis (14/11/2019)
Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir memberikan sinyal menempatkaan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sebagai pimpinan di salah satu BUMN.

Menanggapi hal tersebut, Sandiaga Uno, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, mengatakan Ahok dipilih jadi bos salah satu perusahaan BUMN karena latar belakang pendidikan.

Sandiaga menilai Erick Thohir sudah berpikir matang saat menunjuk Ahok karena Ahok sarjana pertambangan.

"Mungkin Pak Ahok memiliki kekuatan di bidang pertambangan karena beliau sarjana pertambangan, yang dicari tentu kecocokannya kepada right man at the right place," ucap Sandi kepada wartawan seusai mengisi acara di Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta, Bantul, Kamis (14/11/2019).

Ia juga meminta masyarakat agar tidak cepat berspekulasi atas pemilihan Ahok dan menunggu penjelasan Erick Thohir ke publik terkait keputusannya tersebut.

"Dan setelah terpilih, kita sudah wajib (mendukung) karena BUMN milik rakyat, milik bangsa dan negara. Jadi patut didukung untuk memberikan kemaslahatan sesuai dengan Pasal 33 UUD 45," ucap Sandi.

Baca juga: Ahok Ditunjuk Jadi Bos BUMN, Sandiaga: Beliau Sarjana Pertambangan

SUMBER: KOMPAS.com (Dendi Ramdhani, Dhias Suwandi | Editor: Farid Assifa, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com