Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Pemadaman Listrik PLN, Mahasiswa Adu Jotos dengan Polisi, 1 Orang Terluka

Kompas.com - 15/11/2019, 20:08 WIB
Idham Khalid,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Demo Mahasiswa di depan kantor PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nusa Tenggara Barat mengakibatkan satu orang mahasiswa mengalaminya luka di bagian hidung karena bentrok dengan polisi, Jumat (15/11/12019)

Dari pantauan Kompas.com, bentrokan dipicu saat masa hendak ingin membakar ban. 

Polisi menghalau aksi itu dengan cara mengambil ban bersama bensin sehingga bentrok dengan mahasiswa pun tidak terelakan.

Dari kejadian ini salah seorang mahasiswa bernama Hendra mengalami luka di bagian hidung diduga akibat bentrokan.

Baca juga: Kesal Ada Pemadaman Listrik Bergilir, Mahasiswa Demo PLN NTB

Diberitakan sebelumnya, masa menilai pemadaman listrik secara bergilir di sejumlah daerah kota Mataram dalam sepekan ini membuat para konsumen listrik merugi.

"Lihatlah gara-gara PLN memadamkan listrik banyak masyarakat (konsumen) yang rugi tidak bisa melakukan aktivitas perekonomian usaha," kata Korlap aksi Arief Dai Sujai, Jumat. 

Tidak hanya mengganggu aktivitas perekonomian, namun aktivitas pendidikan juga berdampak akibat Pemadaman listrik bergilir.

"Tidak hanya saja di sektor perekonomian, namun juga kami yang sedang belajar kuliah juga terganggu," kata Arief.

Baca juga: Tiang Listrik PLN Roboh Timpa Motor, Siswi SMK dan Pekerja Jadi Korban

Sedang dalam perbaikan

Sebelumnya juga ada aksi mahasiswa Aliansi Masyarakat Peduli Transparansi (Amapetra) Kamis (14/11/2019) yang juga memprotes pemadaman listrik bergilir PLN NTB.

Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram Dony Noor Gustiarsyah menyampaikan alasan pemadaman bergilir.

Menurut dia, alasan pemadaman listrik dikarenakan daya pembangkit listrik yang ada sedang dilakukan perawatan, sehingga suplai daya berkurang.

"Kondisi sistem Lombok saat ini, beban saat ini 229 MW, kemampuan mesin kami kalau beroperasi semua di 270 MW, jadi surplus 10 MW sampai 12 MW," katanya. 

"Namun pembangkit kami tidak beroperasi semua karena sedang ada perawatan." 

Menurut dia, daya mampu sistem Lombok saat ini sebanyak 226 MW dan masih kekurangan 36 MW. 

Dia mengharapkan agar semua pihak bisa bersabar karena tim PLN sedang berupaya untuk segera menormalkan listrik di Lombok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com