TERNATE, KOMPAS.com - Wilayah Kota Ternate, Maluku Utara dan sekitaranya diguncang gempa bumi susulan sebanyak 83 kali, pasca gempa bumi magnitudo 7,1 pada Kamis (14/11/2019) malam.
Dari 83 kali gempa bumi susulan tersebut, tercatat 8 kali gempa yang dirasakan oleh masyarakat hingga Jumat (15/11/2019) siang.
Taufan Taufik, staf operasional pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate mengatakan, dari total gempa susulan tersebut, kekuatannya bervariasi.
Gempa susulan yang paling besar magnitudo 6,1. Sementara yang paling kecil magnitudo 3,2.
Baca juga: Sebanyak 22 Bangunan di Ternate Rusak Ringan akibat Gempa Magnitudo 7,1
“Untuk pusat gempa masih di laut Maluku di utara Pulau Mayau,” kata Taufan di Kantor BMKG Ternate, Jumat.
Gempa hari ini disebabkan adanya aktivitas pergeseran lempeng di laut Maluku.
“Di Laut Maluku kan terdapat tiga lempeng, aktivitas lempeng ini yang menyebabkan gempa bumi,” ujar Taufan.
BMKG masih akan terus memantau gempa-gempa susulan, mengingat suatu gempa bumi besar untuk bisa kembali ke dalam keadaan stabil, membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
“Pergeseran untuk mencapai titik stabil ini yang kita sebut gempa-gempa susulan dan ini membutuhkan waktu,” kata Taufan.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Maluku Utara agar terus memperbarui informasi terkait gempa dari sumber resmi.
Masyarakat diharapkan tidak terpancing dengan isu atau provokasi yang sumbernya belum dapat ditentukan kebenarannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.