Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kolam Renang Ridwan Kamil, Pengamat: DPRD Jabar Jangan Hanya Jadi Tukang Stempel

Kompas.com - 15/11/2019, 10:57 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Pengamat politik yang juga direktur Indo Strategi, Arif Nurul Iman menilai, pembangunan kolam renang pribadi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi preseden buruk dan mencerminkan politik anggaran yang tidak memiliki sensitivitas terhadap rakyat.

Menurut Arif, persoalan masyarakat Jawa Barat masih menumpuk seperti kemiskinan, pendidikan dan infrastruktur.

"Artinya, anggaran yang dibuat untuk kolam renang pribadi seharusnya bisa diperuntukkan untuk membiayai persoalan-persoalan tersebut. Ini menandakan politik anggaran belum bisa sepenuhnya untuk kepentingan publik, melainkan juga untuk memenuhi hasrat kepentingan elite," kata Arief kepada Kompas.com, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: DPRD Jabar: Kolam Renang Rp 1,5 Miliar di Rumdin Ridwan Kamil Menyakiti Masyarakat

Menurut Arif, DPRD Jawa Barat seharusnya bisa memainkan peran kontrol agar setiap anggaran bisa digunakan sebesar-besarnya bagi publik.

"DPRD seharusnya bisa mengoreksi anggaran tersebut, bukan malah menjadi tukang stempel memberi keabsahan," sindir Arif.

Sindiran Arif itu ditujukan ke wakil ketua DPRD Jawa Barat Oleh Soleh yang menilai wajar pembangunan kolam renang pribadi untuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Sebelumnya, Oleh mengatakan tidak masalah Ridwan Kamil dibuatkan kolam renang pribadi di rumah dinasnya, Gedung Pakuan. Bahkan, Oleh menilai, kolam renang itu penting bagi Ridwan Kamil.

"Kalau kolam renang itu sangat urgent bagi Gubernur dalam rangka menunjang olahraga, untuk menjaga kesehatan, tidak masalah, karena kesehatan seorang gubernur harus dijaga. Apalagi dengan kegiatan yang begitu padat, kerjanya 7 hari dalam seminggu. Gubernur perlu sehat dan fit setiap harinya," kata Oleh kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Jabar: Kolam Renang Pribadi Penting untuk Ridwan Kamil

Sementara itu, tokoh pemuda Kabupaten Tasikmalaya Usman Kusmana, kepada Kompas.com, menyayangkan uang Rp 1,5 miliar dipakai untuk membangun kolam pribadi Ridwan Kamil, meskipun pembangunannya di rumah dinas gubernur.

Kandidat doktor ilmu politik di Universitas Pasundan itu menilai, mestinya anggaran sebesar itu dipakai untuk pembangunan yang lebih penting. 

"Saya menyayngkan, dalam prinsip agama, dahulukan yang terpenting, yang lebih penting dan yang penting," kata mantan sekretaris tim gabungan relawan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul pada Pilgub Jabar 2018 ini.

Menurutnya, kalau di Jabar masih banyak bangunan SD yang rusak, kata Usman, maka nilai kemanfataan uang untuk sekadar kolam renang pribadi itu kurang besar.

"Sementara kalau uang itu dipakai untuk membangun atau memperbaiki sekolah rusak, maka manfaatnya akan besar bagi publik," tandas politisi PKB ini.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dibuatkan kolam renang pribadi di rumah dinasnya. Kolam renang tersebut konon memakan anggaran Rp 1,5 miliar.

Pembangunan kolam renang itu adalah salah satu bagian dari revitalisasi halaman belakang Gedung Pakuan yang merupakan rumah dinas gubernur Jawa Barat. Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat, Iip Hidajat menyebutkan, program revitalisasi Gedung Pakuan menyedot anggaran Rp 4 miliar.

Baca juga: Ridwan Kamil Dibuatkan Kolam Renang Pribadi, Dananya Rp 1,5 Miliar

 

Dalam situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemprov Jabar, proyek tersebut bernama revitalisasi halaman belakang Gedung Pakuan dengan pagu anggaran mencapai Rp 4.656.500.000.

Proyek itu dikerjakan oleh Artikon Dimensi Indonesia yang beralamat di Jalan Cimanuk Swiss Van Java Blk A No 3 A 03/014 Tarogong Kidul Sukagalih, Kabupaten Garut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com