Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Calon Kades Sediakan "Doorprize" Mobil | Acara Piodalan "Dibubarkan" Warga

Kompas.com - 15/11/2019, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tiga calon kepala desa di Desa Rembun, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menyediakan doorprize untuk warganya.

Tidak tanggung-tanggung, hadiah yang diberikan berupa motor, mobil, hingga tiket umrah.

Sementara itu di Bantul, upacara piodalan yang dilakukan Paguyuban Padam Buwana "dibubarkan" oleh warga.

Acara yang digelar di rumah Utiek Suprapti warga Dusun Mangir Lor, Sesa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul dianggap tidak memiliki izin.

 

Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

1. Tiga calon kades sediakan doorprize

Nur Hayyi dan hadiah doorprizeARI HIMAWAN SARONO Nur Hayyi dan hadiah doorprize
Tiga calon kepada desa di Desa Rembun, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menyediakan doorprize untuk warganya.

Calon kades nomor urut satu, yakni Kaena, mengeluarkan doorprize sembilan sepeda motor baru.

Calon kades nomor dua, Subeki, akan memberikan doorprize empat unit motor.

Sedangkan calon kades nomor tiga, yakni Nur Hayyi, menyediakan doorprize berupa lima sepeda motor, satu mobil, dan tiga tiket umrah.

Doorprize dari masing-masing calon kepala desa akan diundi jika salah satu dari mereka dinyatakan menang.

Nur Hayyi mengatakan, dia mengeluarkan doorprize itu untuk menarik simpati 4.500 warga agar memilihnya dan membuat warga datang ke tempat pemungutan suara sehingga tingkat partisipasi tinggi.

"Uangnya dari pribadi dan sumbangan dari sanak saudara. Ini semata-semata untuk para pemilih saya yang sudah diberi kupon undian terlebih dahulu," kata Hayyi.

Baca juga: Calon Kades di Pekalongan Sediakan Doorprize Mobil hingga Umrah agar Dipilih Warga

 

2. Pengungsi sulit bercinta di pengungsian

Para pengungsi di Desa Liang Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah salin bercengkrama tak di lokasi pengungsian, Rabu (13/11/2019)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Para pengungsi di Desa Liang Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah salin bercengkrama tak di lokasi pengungsian, Rabu (13/11/2019)
Sejumlah pengungsi korban gempa Maluku yang ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, mengaku lebih dari sebulan lamanya harus menahan hasrat bercinta karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan.

“Untuk urusan itu kita hanya bisa menahan saja, bisa lihat sendiri di dalam tenda itu kita tidak tidur sendiri, ada orang tua ada anak-anak dan keponakan jadi mau peluk saja tidak bisa,” kata Firda sambil tersenyum kepada Kompas.com saat ditemui, Rabu (13/11/2019).

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan seksual, mereka harus menyewa penginapan dan bermalam di Kota Ambon.

“Kan tidak mungkin di tenda, ada banyak orang ya terpaksa kita ke Ambon sewa kamar di penginapan,” kata Amo.

Baca juga: Sulitnya Pengungsi Bercinta di Lokasi Pengungsian, Sewa Penginapan hingga Minta Bilik Asmara

 

3. Upacara Piodalan "dibubarkan" warga

Pemangku Padma Buwana, Utiek Suprapti (baju putih) saat menemui wartawan dikediamanya Dusun Mangir Lor, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten BantulKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Pemangku Padma Buwana, Utiek Suprapti (baju putih) saat menemui wartawan dikediamanya Dusun Mangir Lor, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul
Upacara piodalan yang dilakukan Paguyuban Padam Buwana "dibubarkan" oleh warga.

Acara yang digelar di rumah Utiek Suprapti warga Dusun Mangir Lor, desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul dianggap tidak memiliki izin.

Upacara tersebut digelar pada Selasa (12/11/2019) lalu.

Utiek yang aktif di Majelis Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengatakan saat pembinaan yang dihadiri oleh 5 dinas terkait, ia selalu minta difasilitasi untuk mengurus izin.

Namun izin tersebut tidak pernah turun.

"Di forum itu saya selalu matur yang dihadiri tim pakem yang terdiri dari 5 dinas, Depag, Kebudayaan, Kejaksaan, Kesbangpol. Saya padahal hanya minta difasilitasi sosialisasi tentang keberadaan kami, tetapi hanya dijanjikan," bebernya.

Baca juga: Acara Piodalan Dibubarkan Warga, Pemangku Sebut 9 Tahun Urus Izin

 

4. Kecelakaan bus di Tol Cipali

Ilustrasi kecelakaan bus di jalan bebas hambatan. Sumber: Shutterstock Ilustrasi kecelakaan bus di jalan bebas hambatan. Sumber: Shutterstock
Kecelakaan bus Sinar Jaya dengan nomor polisi B 7949 IS dan bus Arimbi Jaya Agung B 7168 CGA terjadi di Jalan Tol Cipali KM 117,800 jalur B Kampung Sumberjaya, Desa Wanasari, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar).

Kecelakan yang terjadi pada Kamis (14/11/2019) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB menyebabkan tujuh penumpang tewas.

"Kondisi kedua bus rusak, 7 penumpang bus Arimbi meninggal dunia, 5 orang luka berat, dan 10 penumpang luka ringan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu.

Baca juga: Kecelakaan Bus Sinar Jaya Vs Arimbi di Tol Cipali, 7 Orang Tewas

 

5. Enam bulan, pelaku bom bunuh diri berubah radikal

Titik oranye terlihat di halaman Mako Polrestabes Medan pada Kamis pagi tadi (14/11/2019). Lingkaran oranye itu diduga sebagai penanda setelah terjadi ledakan keras pada Rabu pagi tadi (14/11/2019).KOMPAS.COM/DEWANTORO Titik oranye terlihat di halaman Mako Polrestabes Medan pada Kamis pagi tadi (14/11/2019). Lingkaran oranye itu diduga sebagai penanda setelah terjadi ledakan keras pada Rabu pagi tadi (14/11/2019).
Wakil Kepala Polda (Wakapolda) Sumatera Utara Brigjen (Pol) Mardiaz Kusin mengatakan, RMN yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Markas Polresta Medan berubah sikapnya dalam waktu enam bulan.

Hal itu berdasarkan keterangan mertua RMN saat diperiksa polisi.

Menurut mertua RMN, menantunya tersebut sebelumnya tidak terlihat menganut paham radikal.

"Hanya dalam waktu enam bulan sudah berubah," kata Mardiaz saat ditemui, Kamis (14/11/2019).

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Berubah Radikal dalam Waktu 6 Bulan

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ari Himawan Sarono, Rahmat Rahman Patty, Wijaya Kusuma, Agie Permadi, Dewantoro | Editor : David Oliver Purba, Farid Assifa, Khairina, Dony Aprian, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com