Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Pastikan Kebakaran 122 Gerbong Bekas di Subang Tak Ganggu Jadwal Kereta

Kompas.com - 14/11/2019, 23:05 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia memastikan kebakaran di tempat penyimpanan kereta bekas atau konservasi kereta di Stasiun Cikaum, Subang, tak mengganggu perjalanan kereta api.

"Tempat penyimpanan kereta bekas (konservasi) bukan merupakan jalur operasional," kata Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Luqman Arif dihubungi melalui telepon, Kamis (14/11/2019).

Lukman mengatakan, terbakarnya sekitar 50 dari 200 kereta bekas itu diketahui petugas pada pukul 16.18 WIB. Kemudian, pada 17.00 WIB sebanyak 5 unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Subang tiba di lokasi konservasi. Pemadaman pun segera dilakukan.

Pada pukul 18.25 WIB, api di lokasi konservasi Stasiun Cikaum sudah mulai mengecil dan panas sudah turun.

Baca juga: 122 Bangkai Gerbong Kereta di Subang Terbakar, 6 Mobil Damkar Dikerahkan

Lukman mengatakan, perjalanan kereta api tetap lancar dan kereta api yang melintas di Stasiun Cikaum selama proses pemadaman berlangsung, berjalan menggunakan jalur hulu.

"Setelah api mengecil dan suhu panas turun, jalur hilir dapat dilalui KA kembali dengan kecepatan normal," katanya.

Meski demikian, kata Lukman, PT KAI memohon maaf dikarenakan perjalanan kereta api yang melintas di sepanjang jalur Stasiun Cikaum mengalami keterlambatan antara 15 sampai 30 menit saat proses pemadaman.

"Kami memohon maaf atas keterlambatan perjalanan tersebut," katanya.

Lukman mengungkapkan, kereta yang berada di area konservasi tersebut merupakan kereta yang sudah tidak bisa dioperasikan dan telah berusia lebih dari 30 tahun yang sementara di Satsiun Cikaum.

"Kereta bekas itu disimpan di sebuah area luas di Stasiun Cikaum untuk menunggu proses selanjutnya," katanya.

Baca juga: Ratusan Bangkai Gerbong Kereta Terbakar di Subang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com