Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stan Digusur, Pedagang Unggas Pasar Keputran Khawatir Omzet Menurun

Kompas.com - 14/11/2019, 21:36 WIB
Ghinan Salman,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Slamet, pedagang unggas di Pasar Keputran Selatan, Surabaya, Jawa Timur, khawatir saat berjualan di tempat baru pendapatannya menurun.

"Saya sudah jualan 20 tahun di sini (Pasar Keputran Selatan). Saya khawatir pendapatan berkurang, tidak seperti biasanya setelah stan digusur," ujar Slamet, Kamis (14/11/2019).

Warga asal Kalibokor, Kelurahan Pucang Sewu, Kecamatan Genteng, Surabaya, menjelaskan di tempat lama ia mampu menghasilkan dua ton unggas per hari.

"Tempat jualan yang baru posisi di dalam pasar, kalau di sini di pinggir jalan raya," ujarnya.

Baca juga: Stan Pasar Keputran Surabaya Digusur Juga karena Limbah Unggas Tak Terurus

Meski ia mengakui perugas dari Satpol PP maupun PD Pasar Surya kerap melakukan sosialisasi bakal melakukan penertiban, sejatinya ia kurang setuju untuk pindah di tempat baru.

"Sebenarnya saya tidak sepakat digusur. Tapi mau gimana lagi, saya pasrah. Mau tidak mau, kita harus mau," lirihnya.

Usai Satpol PP melakukan penertipan, kata dia, para pedagang unggas akan direlokasi ke dalam pasar.

Baca juga: Ada Pelebaran Jalan, Puluhan Stan di Pasar Keputran Surabaya Digusur

Diberitakan sebelumnya, puluhan personel Satpol PP, BPB Linmas, dan beberapa alat berat dikerahkan untuk meratakan puluhan stan yang kerap digunakan para pedagang unggas.

Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, penertiban di Pasar Keputran Selatan dilakukan untuk mempercepat rencana Pemkot Surabaya melakukan pelebaran Jalan Sulawesi menuju arah Jalan Pandegiling.

Kabid Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Surabaya Pieter Frans Rumaseb mengatakan selain kepentingan pelebaran jalan, penertiban stan dilakukan karena limbah unggas kerap tidak diperhatikan para pedagang.

Menurut Pieter, masalah tersebut selalu dikeluhkan para pengguna jalan yang melintas di area Pasar Keputran Selatan.

"Karena itu kita lakukan penertiban atau pembongkaran stan pedagang pasar unggas di sisi utara pasar," kata Pieter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com