Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghapusan Amdal Dinilai Bisa Rusak Kelestarian Sungai Citarum

Kompas.com - 14/11/2019, 19:13 WIB
Farida Farhan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Rencana Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menghapus Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) untuk mempermudah perizinan dan meningkatkan investasi dinilai bakal merusak kelestarian Sungai Citarum. 

Staf Ahli Satgas Citarum Harum Achmad Sjarmidi menuturkan penghapusan amdal diklaim bisa mengurangi peran pengawasan lingkungan.

Karena itu, amdal dianggap merupakan dokumen penting dalam pengawasan lingkungan.

"Harus ada yang mengontrol baku mutu limbah perusahaan. Sehingga pencemaran terhadap Sungai Citarum dapat diatasi," kata Achmad Sjarmidi di Karawang, Kamis (14/11/2019).

Baca juga: Dedi Mulyadi: Ada Amdal Saja Berantakan, Apalagi Tidak Ada

Sebab, dalam dokumen tersebut, perusahaan menjelaskan perihal produksi dan limbah perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus menjabarkan dampak lingkungan akan terjadi jika pembangunan dilakukan.

"Lalu bagaimana mengontrol dampaknya. Jadi dalam dokumen memang harus dijelaskan. Harus dijelaskan yang harus mereka buang (limbah)," katanya.

Untuk mengontrol baku mutu limbah, kata dia, bisa dilakukan dengan mewajibkan perusahaan membeli alat pendeteksi baku mutu secara otomatik.

"Tetapi itu bisa dilakukan untuk mengawasi baku mutu. Tapi kendalanya alat itu mahal sekitar Rp 300 juta," kata dia.

Baca juga: Bupati Karawang Tolak Rencana Penghapusan Amdal

Terlebih, kata dia, saat ini kandungan Sungai Citarum sudah banyak mengandung logam berat. 

Sebelumnya, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menolak wacana penghapusan amdal. 

Menurut dia, jika amdal dihapuskan, pemerintah daerah bakal sulit mengawasi dampak lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan, termasuk jika perusahaan tersebut menghasilkan limbah.

Cellica meminta rencana penghapusan Amdal dipertimbangkan kembali. Sebab, Amdal berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat.

"Apalagi dengan alam serta lingkungan hidup. Itukan penting," tegasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com