Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upacara Piodalan di Bantul "Dibubarkan" Warga, Ini Duduk Perkaranya

Kompas.com - 14/11/2019, 15:34 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

"Warga teriak-teriak terus Polisi menyampaikan ke kita. Terus meminta agar dihentikan dari pada semakin tidak kondusif, biar aman, tidak ada kerusuhan," ucapnya.

Menurutnya yang datang untuk mengikuti upacara Piodalan ini kurang lebih 40 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka yang datang ke acara Piodalan juga lintas agama. Sebab, ini acara peringatan Ki Ageng Mangir.

Sementara itu, Pemangku Padma Buwana, Utiek Suprapti menuturkan kegiatan upacara Piodalan atau peringatan ini digelar setiap tahun.

"Ini itu acara intern, keluarga," urainya.

Alasan beberapa oknum warga menolak, menurutnya, karena belum ada izin sebagai tempat ibadah maupun izin kegiatan.

Perempuan kelahiran Dusun Mangir Lor,  Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul ini menceritakan, dirinya dari dulu sudah berusaha untuk mendapatkan izin guna mengelar upacara Piodalan. Namun, selalu gagal mendapatkan tanda tangan pada tingkat dukuh.

"Selama ini saya mengurus seperti ini (izin) itu tidak sebentar, sudah berjalan sembilan tahun. Kalau di tingkat bawah lancar saja," ujarnya.

Atiek mengungkapkan, aktif di Majelis Kepercayaan Terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa. Setiap ada pembinaan yang dihadiri oleh 5 dinas, dirinya selalu menyampaikan meminta dibantu sosialisasi. Namun tidak pernah terealisasi.

"Di forum itu saya selalu "matur" yang dihadiri tim pakem yang terdiri dari 5 dinas, Depag, Kebudayaan, Kejaksaan, Kesbangpol. Saya padahal hanya minta difasilitasi sosialisasi tentang keberadaan kami, tetapi hanya dijanjikan," bebernya.

Khusus untuk acara pada Selasa (12/11/2019), Utiek menyampaikan sudah mencari izin. Surat izin tersebut juga sudah ditandatangani oleh RT setempat.

"Saya punya bukti otentik yaitu tanda tangan tetangga kanan kiri saya dan sudah ditandatangani Bapak RT, ini buktinya," ungkapnya sembari menunjukan surat ijin

Selama ini, lanjutnya, dirinya berhubungan baik dengan warga. Setiap tetangga ada acara, Utiek selalu datang untuk membantu.

"Hubungan dengan warga baik. Agama saya Hindu, dan kalau tetangga ada pengajian Saya pasti datang membantu mempersiapkan," urainya.

Sementara itu, Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tribudi Sulistiyono saat dikonfirmasi menuturkan tidak ada yang membubarkan kegiatan di rumah Utiek Suprapti.

"Yang jelas kegiatan upacara di sana dilaksanakan sampai dengan selesai. Kita tunggu kegiatan sampai selesai, lalu kita sampaikan kalau ada warga yang mempertanyakan," ungkapnya.

Baca juga: Diyakini Sebagai Raja Air, Buaya Mati Dikubur dengan Upacara Adat

Kepolisian dan TNI berada di lokasi, lanjutnya, untuk mengamankan, baik dari pihak Utiek Suprapti maupun yang datang dan dari pihak masyarakat, supaya tidak terjadi konflik.

Menurutnya, alasan warga setempat keberatan dengan kegiatan tersebut karena masih meragukan lokasi di sana sebagai tempat ibadah, maupun sebagai tempat pelaksanaan, kepercayaan maupun keagamaan.

Selain itu, warga juga mempertanyakan mengenai izin kegiatan keagamaan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com