Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upacara Piodalan di Bantul "Dibubarkan" Warga, Ini Duduk Perkaranya

Kompas.com - 14/11/2019, 15:34 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Upacara Piodalan yang digelar Paguyuban Padma Buwana di rumah Utiek Suprapti di Dusun Mangir Lor, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul mendapat protes dari sekelompok oknum warga.

Akibatnya upacara Piodalan yang seharusnya dua sesi terpaksa hanya berjalan satu sesi.

Seorang saksi mata yang datang untuk mengikuti upacara Piodalan, Setiaji mengatakan, ia tiba di rumah Utiek Suprapti pada Senin (11/11/2019) malam.

"Ini untuk peringatan Ki Ageng Mangir atau Odalan jadi Odalan itu peringatan. Tujuannya mendoakan leluhur, Ki Ageng Mangir dan NKRI," ujar Setiaji saat ditemui di rumah Utiek Suprapti, Selasa (12/11/2019) malam.

Baca juga: Pulang ke NTT, 28 Ekor Kura-Kura Leher Ular Akan Disambut Upacara Adat

Pada Senin (11/11/2019) sekitar pukul 22.00 WIB, Utiek Suprapti diminta datang ke Polsek Pajangan.

Utiek diminta memberikan penjelasan terkait dengan kegiatan di rumahnya. Saat itu, Setiaji turut menemani ke Polsek Pajangan.

Sebab, ada beberapa warga yang datang ke Polsek Pajangan yang meminta acara ini dibatalkan.

Alasan permintaan itu, karena kegiatan tidak ada izin, selain itu melakukan kegiatan keagamaan di rumah.

"Sebenarnya acaranya itu, kalau orang Jawa itu seperti memperingati 1000 hari atau 1000 tahun, kan enggak apa apa. Ya istilahnya peringatan haul," tuturnya.

Acara Piodalan, lanjutnya, ada dua ritus. Pertama, dipimpin oleh Pendeta Budha Kasogatan Romo Wira dan kedua secara Hindu yang dipimpin oleh Resi Begawan Manuaba.

"Langka ini Kasogatan, yang di Borobudur itu kan Budha Tailand, atau Budha Tibet, kalau ini Kasogatan itu Budha Jawa," jelas Setiaji.

Kegiatan upacara dimulai pukul 14.00 WIB. Sampai dengan pukul 14.30 WIB tidak ada masalah.

Namun, sekitar pukul 15.00 WIB, ada beberapa warga berdiri di jalan meminta orang-orang yang datang untuk kembali.

"Cuma empat, enam orang, terus polisi makin banyak yang datang. Mereka (beberapa warga) mulai teriak-teriak, ada orang yang datang diusir, tidak masuk ke sini, hanya di jalan, diperempatan," ungkapnya.

Baca juga: Gubernur Olly dan Wakilnya Bakal Hadir Saat Upacara Adat Tulude

Bahkan, saat Resi Begawan Manuaba datang, oleh beberapa oknum warga diminta berhenti. Mereka lantas meminta Resi Begawan untuk kembali.

"Saya bilang ke Bu Kapolsek, ini Begawan sepuh (tua), tolong diamankan. Lalu diamankan dibawa ke rumah ini (rumah Ibu Utiek)," urai Setiaji.

"Tidak ada perusakan, hanya disuruh pulang saja," katanya lagi.

Akhirnya, kegiatan upacara Piodalan hanya berjalan satu sesi dalam tradisi Budha Kasogatan. Sedangkan tradisi Hindu tidak jadi dilaksanakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com