Karya tersebut mendapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan setelah bertanding dengan 424 karya perserta dari seluruh Indonesia.
Dwi mengatakan, saat ini pihak sekolah bersama Else masih terus mengembangkan robot orak- arik gabah itu agar lebih efisien.
Ini agar memudahkan para petani memanfaatkan karya tersebut.
Baca juga: Kisah Pengungsi Gempa Maluku, Sengsara di Tenda, Dipungut Rp 100.000 untuk Nikmati Penerangan
Rencananya, robot itu akan dipasangi kamera untuk memantau keberadaan gabah.
“Rencana ada kamera sehingga bisa memantau dimana letak gabah dan pengembangan untuk navigasi menggunakan GPS,” kata Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.