SUKABUMI, KOMPAS.com - Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, bulan November merupakan awal musim hujan untuk sebagian wilayah di Jawa Barat.
"Bulan November ini hampir 70 persen wilayah di Jawa Barat sudah memasuki musim hujan," kata Agus kepada Kompas.com di Sukabumi, Rabu (13/11/2019).
Agus hadir pada Rapat Koordinasi Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat di Hotel Balcony, Rabu.
Baca juga: Kasus Dua Turis Asing Tewas di Devils Tear, Kapten Kapal Jadi Tersangka
Rapat koordinasi tersebut diikuti oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) kota dan kabupaten se-Jawa Barat atau yang mewakilinya.
Namun, untuk saat ini masih ada yang kemarau di daerah Pantai Utara Jawa seperti Indramayu dan Karawang.
Untuk wilayah Pantura ini, awal Desember nanti baru memasuki musim hujan.
Agus mengingatkan, pada awal musim hujan, dalam satu hari cuaca dapat cepat berubah. Misalnya pagi cerah dan panas, namun siang harinya berpotensi hujan.
Selain itu juga berpotensi terjadinya angin kencang, terutama dari siang hingga sore.
Hal tersebut karena berpotensi terbentuknya awan gelap berlapis atau awan cumulonimbus.
"Biasanya menyebabkan angin kencang, tapi skalanya lokal sekitar satu kilometer persegi dan waktunya singkat hanya sekitar sepuluh menit atau kurang," ujar dia.
Pada masa-masa awal musim hujan, masyarakat diimbau untuk memperhatikan dan mengecek lingkungannya.
Bila ada pohon yang rimbun, cabang-cabang pohonnya bisa dipangkas.
Kemudian, jika ada benda yang mudah tertiup angin, harus diikat atau diperkuat.
Baca juga: Nenek 95 Tahun Tewas Terbakar di Tasikmalaya, Kesehariannya Menjaga Masjid
Puncak musim hujan diprediksi januari